Kampar - Kunjungan kerja Ketua Umum Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia -Kawasan Laut Hutan dan Industri Mughni Anwar di kabupaten Kampar Jum'at, 25 Juni 2021.

Acara kunjungan kerja kali ini dalam rangka pembekalan bagi ketua DPD LPLHI-KLHI kabupaten,,berlokasi di Kampung Aren Kurma Indonesia Desa Karya Indah,Kecamatan Tapung,sekaligus penyerahan SK kepada dua kabupaten yang DPD LPLHI-KLHI baru terstruktur,diantaranya Kabupaten Pelalawan sebagai ketua DPD, Mulyana dan Kabupaten Siak ketua, Ginonggom Simanjuntak.

Dalam pembekalan ketua umum LPLHI-KLHI Mugni Anwar menyampaikan kepada semua Pengurus DPW maupun DPD memahami pentingnya Lembaga lingkungan ini. Sehingga benar-benar berpungsi sebagai penyelamat lingkungan hidup.

Selanjutnya Mugni Anwar berharap kepada DPW dan DPD LPLHI-KLHI memiliki Program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Sehingga sebagai LPLHI-KLHI ada upaya-upaya konservasi terhadap lingkungan hidup serta Advokasi terhadap pelanggar hukum

Beliau juga berharap agar Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki perhatian khusus terhadap lingkungan dengan keaneka ragaman hayati yang ada di provinsi Riau.

Sementara itu ketua DPW LPLHI - KLHI Provinsi Riau Noverly Menghimbau kepada pelaku-pelaku usaha seperti Pabrik kelapa sawit untuk mengikuti aturan yang telah diatur oleh undang-undang.

Sebaga pelaku usaha yang sehat, sehingga alam tetap terjaga, industri tetap berjalan dan perekonomian masyarakat meningkat, dalam hal ini di butuhkan koreksi dari pemerintah khususnya Provinsi Riau dalam menertibkan pelaku usaha tersebut.ucapnya.

Selanjutnya Mohd Irwan selaku ketua DPD LPLHI-KLHI Kampar mengatakan agar Pemerintah lebih tegas terhadap pelaku-pelaku usaha yang melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap lingkungan, bahkan beliau akan melakukan Advokasi sebagai bentuk penegakan hukum terhadap pelaku-pelaku usaha yang merusak lingkungan.

Disisi lain Ginonggong Ketua DPD LPLHI-KLHI Siak dan mantan anggota DPRD kabupaten Siak ini memandang pemerintah khususnya di kabupaten siak untuk melakukan perbaikan lingkungan hidup karna ini terkesan setengah hati.Contoh yang beliau paparkan adalah rencana pengalihan pengolahan PT Chevron ke Pertamina Hulu Rokan, dimana banyak kerusakan lingkungan hidup yang akan di tinggalkan oleh PT Chevron agar segera selesai.

Ginonggom simanjuntak juga berharap pemerintah kabupaten Siak dan Provinsi Riau jangan hanya melihat dana bagi hasil,sementara kerusakan alam yang di timbulkan oleh Proses Migas tidak di selesaikan dengan baik sehingga berbahaya untuk lingkungan hidup ke depannya.(Tim)