www.tribunsatu.com
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara - Indeks Berita
 
TERKAIT PEMBERITAAN DISALAH SATU MEDIA ONLINE, SMP NEGERI 8 TAPUNG ADAKAN KONFERENSI PERS
Minggu, 20-09-2020 - 06:26:38 WIB
TERKAIT:
   
 

Tapung-Kampar,- Tribunsatu.com Terkait munculnya pemberitaan disalah satu media online tentang adanya dugaan pelecehan terhadap media oleh oknum staf Tata usaha dan adanya dugaan pungutan liar (Pungli) di SMP Negeri 8 Tapung beberapa hari yang lalu, pihak Sekolah bersama komite SMP Negeri 8 Tapung melakukan klarifikasi melalui konferensi pers terkait berita tersebut kepada beberapa media hari ini, Sabtu (19/09/2020).


Kegiatan konferensi pers oleh pihak SMPN 8 Tapung yang dilaksanakan di Ruangan Kepala Sekolah langsung disampaikan oleh Kepala Sekolah Sukry S Ag, Ketua Komite SMPN 8 Tapung M.Sinaga, Bendahara Komite Deli Sartika SPd I dan Staf Tata Usaha Kristianto.


Dalam mengadakan Konferensi Pers Pihak SMP Negeri 8 Tapung mengundang beberapa media online dan media cetak diantaranya Redaksiriau.com, Skrinews1.com, TribunSatu.com, BorgolNews.com, Detikkasus.com, RiauInvestigasi.com, Detikkasus.com, RedaksiriauTV, BharataNewsTV, PalapaNewsTV dan media cetak Buser Nusantara.


Dalam penyampaiannya Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Tapung mengucapkan terima kasih atas kehadiran rekan-rekan media dalam acara Konferensi Pers ini, dimana maksud dan tujuannya untuk memberikan klarifikasi terkait munculnya berita dari salah satu media online dimana diduga kami pihak Sekolah seolah-olah melakukan pungli dan salah satu oknum Staf kami melakukan pelecehan terhadap media "Ungkap Sukry S Ag.


Lanjut kata Sukry, bahwa kronologis pertama pada hari Kamis tanggal 17-9-2020 itu saya ada jadwal ke Kantor Dinas Dikpora Kabupaten Kampar di Bangkinang karena ada pengumpulan bukti pembayaran PBB bagi seluruh ASN, kemudian pada pukul 10 saya dapat telpon dari anggota kalau ada wartawan yang ke Sekolah, dan saya berpesan kalau wartawan mencari saya sampaikan bahwa saya tidak ada dan apabila mereka mau menelpon silakan karena no hp saya mungkin rekan wartawan yang datang tersebut sudah ada sama mereka akan tetapi mereka tidak ada menghubungi saya "Ujar Kasek Sukry.


Ketika mereka menanyakan Komite kepada staf saya maka saya sarankan untuk wartawan tersebut langsung menjumpai ketua Komite, akan tetapi berdasarkan informasi yang saya terima mereka tidak juga ada menjumpai Ketua Komite kami, mereka ngotot ingin menjumpai Bendahara Komite, begitulah informasi yang saya dapat dari Staf saya ketika saya di Bangkinang "Jelas Kasek Sukry.


Terkait adanya dugaan pelecehan media yang dilakukan oleh oknum Staf TU, Krintianto kepada media menjelaskan apa yang dipertanyakan olehnya tentang keabsahan media di Dewan Pers itu berdasarkan surat edaran Dewan Pers yang pernah saya baca bahwa warga masyarakat boleh menanyakan hal tersebut, terlepas apa yang saya tanyakan itu salah menurut orang media jujur saya tidak mengetahui dan seandaikan pertanyaan saya dianggap melecehkan media saya minta maaf, itu semua terjadi karena ketidaktahuan saya "Ucap Kristianto.


Deli Sartika SPd I selaku Bendara Komite menjelaskan bahwa kehadiran kedua oknum wartawan tersebut terkesan memaksakan kehendak dan menuduh kami seolah-olah saya melakukan kutipan berdasarkan informasi siswa yang dikategorikan Pungli menurut mereka.


Terkait adanya tuduhan dugaan sekolah melakukan pungli Kepala Sekolah SMPN 8 Tapung kembali menjelaskan kepada awak media tentang kondisi sekolah, dimana kami disini pegawainya ada 24 orang yang ANS cuma 5 orang sama Kepala Sekolah, kalau diliat dari persentase Dana BOS yang disalurkan untuk honor pegawai tersebut hanya bisa menggaji Rp 300 - 400 ribu perbulan sementara mereka mengajar disini 24 jam bahkan ada yang 28 jam artinya mereka 1 minggu full mengajar di sekolah karena tidak terkafer oleh guru ASN, perlu diketahui walaupun saat ini ada aturan tentang alokasi dana BOS bisa dibayarkan sampai 50 % untuk honor guru komite tetap tetap tidak bisa menggaji yang layak untuk guru komite kami "Bebernya.


Jadi dengan permasalahan tersebut kami berkonsultasi dengan pengurus Komite agar bagaimana guru komite bisa bertahan untuk tetap mengajar dengan honor yang layak, berdasarkan konsultasi tersebut Pengurus Komite mengumpulkan wali siswa dan permasalahan kesejahteraan guru komite sepenuhnya sudah diserahkan kepada pengurus komite Sekolah untuk membahasnya tanpa adanya intervensi atau paksaan dari pihak Sekolah "Jelas Sukry.


Ketua Komite SMPN 8 Tapung M.Sinaga dalam penjelasannya kepada media mengatakan bahwa di Sekolah ini tidak ada kutipan yang seolah-olah diasumsikan oleh mereka itu Pungli, disini yang ada hanya bantuan dimana kita tidak ada memaksakan kepada wali siswa untuk mewajibkan membayar bantuan tersebut "Ungkap Ketua Komite.


Kami hanya sampaikan kepada wali siswa kondisi Dana BOS yang ada tidak bakal dapat memberikan honor yang layak kepada guru komite apabila tidak diberikan bantuan dari wali siswa "Ucap M.Sinaga.


Akhirnya dengan pertimbangan agar anak-anak kami dapat menerima pendidikan yang layak oleh seluruh dewan guru khususnya guru Komite kami sepakat memberikan bantuan kepada mereka dan kesepakan yang kami buat sudah disetujui bersama oleh seluruh wali siswa yang ada di SMP Negeri 8 Tapung ini dengan bukti Berita Acara kesepakatan memberikan bantuan untuk guru komite yang ditanda tangani oleh seluruh wali siswa.


Bantuan yang diberikan oleh orang tua siswa ini tidak secara keseluruhan dimana kalau ada orang tua siswa yang ada 3 orang anaknya bersekolah disini maka hanya 1 orang yg membayar, termasuk apabila ada siswa yg orang tuanya miskin atau anak yatim maka tidak diwajibkan memberikan bantuan komite, untuk diketahui dari 257 siswa ada 49 yang tidak memberikan bantuan karena masuk dalam kategori yang saya sebutkan tadi "Kata M.Sinaga.


Saya selaku Ketua Komite SMP Negeri 8 Tapung sangat menyesalkan munculnya pemberitaan yang menuduh sekolah ini ada pungli, apalagi didalam pemberitaan tersebut mereka tidak ada mengkonfirmasi kepada pengurus Komite terkait dugaan yang kata mereka ada Pungli disini, saya selaku ketua Komite bertanggung jawab bahwa tidak ada Pungli di Sekolah SMPN 8 Tapung "Tegas M.Sinaga.


Dilain tempat, Efrilon S Pd selaku Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) tingkat SMP Se Tapung Raya saat dikonfirmasi melalui Telepon selulernya dengan nomor kontak 0812768***** sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Kedua Oknum Wartawan tersebut, sebab sekarang ini kedua Oknum itu selalu membuat resah seluruh sekolah yang ada di Tapung Raya, sehingga dengan adanya ulah kedua Oknum wartawan itu citra mulia dari Wartawan menjadi ternodai bahkan menurut Efrilon hampir semua Kepala Sekolah SMP yang ada di Tapung Raya mengeluhkan aksi mereka, sehingga Kepala Sekolah tidak dapat bekerja secara maksimal.


Bahkan tak hanya itu saja, Ketua MKKS Tapung Raya ini juga menceritakan tentang apa yang sudah dialami oleh Mereka selaku pihak sekolah yang antara lain bahwa seluruh sekolah yang ada di tiga Kecamatan se Tapung Raya telah terintimidasi dengan surat-surat yang dilayangkan ke sekolah dengan tuduhan dugaan pelanggaran yang mereka sendiri tidak pernah dimintai keterangan atau klarifikasi terkait hal yang tercantum di isi surat, dengan ancaman akan melaporkan tindakan pelanggaran yang di sangkakan ke Kejaksaan Tinggi Riau tanpa ada dasar yang kuat. Dengan adanya hal ini, tentu saja kami dari seluruh Dewan Guru yang ada di tiga kecamatan se Tapung Raya merasa tidak nyaman dan terganggu dalam menjalankan tugas sebagai tenaga Pengajar.(Tim).



 
Berita Lainnya :
  • TERKAIT PEMBERITAAN DISALAH SATU MEDIA ONLINE, SMP NEGERI 8 TAPUNG ADAKAN KONFERENSI PERS
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Tokoh - Opini - Galeri - Advertorial Indeks Berita
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2020 PT. HESTI TRIBUNSATU PERS, All Rights Reserved