Kampar, Tribunsatu.com Diduga Oknum Kades Pulau Rambai Palsukan Tanda Tangan Pekerja Untuk Laporan LPJ Desa dan Cari Untung Pribadi Oknum Kades Tersebut, Sangat Disayangkan Perilaku Oknum tersebut Waduuh!! Tak disangka Dalam pembayaran gaji pekerja pembangunan Dranase sepanjang kurang lebih 60 meter yang bersumber dari Dana Desa (DD) diduga Kepala Desa Pulau Rambai palsukan tanda tangan pekerja sebanyak empat (4) orang guna Penggelebungan anggaran untuk keperluan Laporan pertanggung jawaban (LPJ)
Gaji pekerja dalam satu orang sebesar Rp.500.000,-(Lima Ratus Ribu Rupiah, tetapi didalam daftar ampara gaji menjadi sebesar Rp.900.000, (sembilan ratus ribu rupiah) per-orangnya.


Sesuai informasi yang kami terima dari warga yang minta Nama jangan di tulis 14/4-2020 mengatakan bahwa ada tanda tangan empat orang pekerja dranase diduga dipalsukan pengurus Desa Pulau Rambai, guna untuk penggelembungan gaji pekerja, perjanjian Rp.500.000,- tetapi di daftar ampara menjadi Rp.900.000,- Per-orang
Saat pekerja yang dikonfirmasi wartawan terkait pembayaran gaji lima ratus ribu,tapi di ampara yang ditandatangani Rp.900.000,- kata A dan H saya pekerjanya 500.000, ribu kalau ada tanda tanganku menerima Rp 900.000,-tidak benar dan tanda tangan itu bukan tanda tanganku, kata Pekerja.


Menurut keterangan warga desa yang juga teman dekat pak Kepala Desa yang berinisial .M. mengungkapkan itu yang baru di ketahui kemungkinan di anggaran pos kegiatan lain juga seperti itu kita tidak tahu, ungkapnya.


Ketika Kepala Desa Pulau Rambai Jaidun yang dikonfirmasi lewat WhatsApp terkait adanya dugaan tanda tangan warga yang pekerja pembangunan Dranase dalam pembayaran tertulis di dalam ampara di sinyalir dipalsukan dan gajinya di Tambah, Namun pak Kepala Desa menjawab itu gaji selama kerja, Rp.500.000,- saat didesak tentang tanda tangan yang diduga dipalsukan dan digelembungkan angkanya menjadi sembilan ratus ribu, Dan Kades balas mudah - mudahan kita bisa kerja sama untuk kedepanya, katanya melalui pesan singkatnya melalui WhatsApp. (Mas/rwn)