BANGKINANG, Tribunsatu.com Bupati Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kampar, Ali Halawa, menyayangkan kejadian yang menimpa Siti Aisyah. Warga Perumahan Athaya 2 Bangkinang itu meninggal dunia karena jatuh ke dalam selokan dan terseret derasnya arus banjir.

Menurut Ali, hal itu terjadi karena kelalaian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Instansi itu, kata dia, dinilai lalai hingga akhirnya menyebabkan jatuhnya korban.

“Jelas di sana ada dugaan kelalaian pihak PUPR,” ujar Ali Halawa, Sabtu (19/10).

Dikatakannya, trotoar itu dibangun oleh Dinas PUPR. Jika ada kerusakan, dinas tersebut seharusnya memasang rambu-rambu peringatan.

“Bahwa seharusnya pihak pelaksana, memasang rambu-rambu agar pengguna jalan tidak menjadi korban,” kata dia.

Atas dugaan kelalaian itu, Ali Halawa berharap pemerintah bertanggung jawab dengan memberikan memperhatikan keluarga korban. “Kita minta Dinas PUPR Kampar dapat berkontribusi terhadap keuarga korban,” pungkasnya.

Siti Aisyah diketahui meninggal dunia karena terjerembab ke dalam selokan dan terseret arus akibat banjir yang terjadi pada Jumat (18/10) malam.

Korban saat itu sedang berjalan kaki di atas trotoar di Jalan Jenderal Sudirman, yang digenangi air bersama ibu dan anaknya. Tiba-tiba, korban terjatuh ke dalam got dan terseret derasnya arus banjir akibat hujan yang turun dimulai sejak pukul 19.45 WIB.

Sumber Berita : Haluanriau.com