Rokan hilir. Tribunsatu.com Persoalan yang baru-baru ini mencuat ke publik, terkait dengan pemecatan seorang kadus 01(kepala dusun) di Desa Labuhan Papan, Kecamatan Tanah Putih tanjung melawan,Kab Rohil, yang saat ini masih jadi pertanyaan.


Pasalnya, berdasarkan surat putusan yang di nyatakan oleh penghulu labuhan papan menyatakan" bahwa terjadinya pemberhentian seorang kadus 01 desa labuhan papan, atas dasar sanggahan dari masyarakat" hal itu tertulis dalam surat tersebut.


Sementara itu, SUKRIN sebagai kepala dusun 01 desa labuhan papan mengatakan" bahwa pemberhentian yang di lakukan oleh penghulu desa labuhan papan terhadap dirinya, tidak berlandaskan alasan yang jelas, dan tanpa ada kesalahan yang ia lakukan" kata sukrin kepada wartawan.


Sukrin juga mengatakan "sesalnya terhadap keputusan penghulu terhadap dirinya, di duga adanya kepentingan pribadi semata, sebab, sanggahan masyarakat yang di nyatakan di surat putusan tersebut, tidak di lampirkan, di dalam surat putusan itu" kata sukrin.


Lanjutnya lagi" ketika saya ingin melihat tanda tangan masyarakat yang melakukan sanggahan terhadap dirinya, penghulu tak bisa memperlihatkan hal itu" jelas kepala dusun 01 desa labuhan papan saat di wawancarai oleh sejumlah wartawan kamis siang 09 Juli 2020, di rumah kediamannya.


Sementara itu, penghulu labuhan papan belum bisa di wawancarai, dengan alasan, sedang makan, dan lagi sakit kepala, hal itu di katakan oleh salah seorang perempuan yang mengatakan kepada awak media, ketika di temui di rumah kediamannya.


Dan penelusuran pun berlanjut ke salah seorang warga di desa labuhan papan, tepatnya di wilayah kadus 01 mengatakan" adanya sejumlah tanda tangan masyarakat yang ingin memberhentikan kadus 01 dari jabatannya, bukanlah hasil dari musyawarah masyarakat, melainkan adanya salah seorang oknum masyarakat yang mendatangi dari rumah ke rumah warga sekitar,


Hal itu di lakukan oleh oknum tersebut agar memperoleh tanda tangan warga sekitar, termasuk diri saya" Kata salah seorang warga.


Namun, saya menolak akan tanda tangan tersebut, pasalnya saya tidak pernah menginginkan hal itu, namun anehnya tanda tangan saya ada, di antara tanda tangan masyarakat yang sebutkan" jelas salah seorang warga kepada wartawan.


Tak sampai di situ, awak media juga menghubungi Kepala BPKEP, Kepenghuluan labuhan papan terkait persoalan tersebut. Alhasil, kepala BPKEP terkesan menghindar dari wartawan, yang meminta keterangan kepada dirinya terkait persoalan tersebut.


Hingga saat pemberitaan ini di terbitkan, belum ada kejelasan serius mengenai persoalan tersebut, dan penghulu labuhan papan belum bisa di wawancarai terkait persoalan yang sama

Reporter: Handoko