www.tribunsatu.com
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara - Indeks Berita
 
Aspresiasi Penertiban PETI, Ratusan Pekerja PETI Berharap Ada Solusi dari Pemda Dan DPRD Kuansing.
Minggu, 10-05-2020 - 20:34:49 WIB
TERKAIT:
   
 

TALUK KUANTAN, TRIBUNSATU.com - Dengan adanya penertiban yang di lakukan Jajaran Polres Kuansing bersama Pemerintah Kecamatan dan Desa, para pelaku Peti di Desa Gunung Kesiangan beberapa hari yang lalu mendapatkan apresiasi dari ratusan pekerja PETI.


Hal ini diungkapkan salah satu pekerja PETI inisial AJ (37) saat ditemui Tribunsatu.com Kemarun di lokasi sisa Penertiban PETI mengatakan dirinya mendukung dan mengaspresiasi jajaran kepolisian polres kuansing dan pemerintahan Desa, sebab hal ini merupakan tugas mereka. Namun dengan adanya penertiban ini, ia bersama ratusan pekerja PETI kehilangan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.


"Ya bang, kami tidak tau lagi mau cari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebab akibat dari adanya wabah covid-19 ini harga karet dan sawit murah, apalagi kami semua awalnya hanya petani karet." Ujarnya.


Selain itu dirinya meminta dan berharap kepada Pemerintah Daerah dan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuansing meminta dan berharap adanya solusi untuk ratusan para pekerja PETI.


Dirinya juga mengakui bahwasan aktivitas yang mereka lakukan ini salah dan tahu melanggar hukum, namun apadaya hal ini ia lakukan karena terpaksa akibat perekonomian yang sulit.


"Bantuan dari Pemerintah Daerah atau Desa dengan menurunanya perekonomian akibat dampak Covid-19 sampai saat ini belum ada. Jadi kita minta kepada Pemerintah dan Anggota DPRD untuk mencari solusi yang baik, jadi jangan hanya ngomong basmi PETI saja." Pungkasnya.


Sementara pekerja PETI lainnya As (35), juga mengatakan bahwsannya hal ini ia lakukan karna terpaksa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sementara saat ini harga karet sudah tidak seimang dengan harga kebutuhan pokok. Sebab dengan tiga kilo getah baru bisa mendapatkan satu kilo beras.


"Itu baru beras saja, belum yang lainnya seperti minyak makan, telur, dan lain-lainnya. Jadi kalau satu minggu kita bisa menimbang 50 kilo hanya mendapatkan uang sebesar Rp 250.000 saja, jujur itu tidak cukup bang," pungkasnya ke awak media.


Bahkan dirinya juga mengatakan, bahwasanya kegiatan ini mereka lakukan tampa ada bekingan dari pihak mana pun. Tidak hanya itu, sebelum adanya penertiban ini, baik pemerintah Kecamatan dan Desa serta Polsek Benai sudah beberapa kali memberikan himbaun kepada kami, tapi kami tetap melakukannya dengan cara Kucing-kucingan.


" Kita tidak ada menyetor kepada pihak mana pun. Kami berkerja seperti ini karna terpaksa, bahkan jujur sebenarnya kami takut kena tangkap." Terangnya. (Andre)



 
Berita Lainnya :
  • Aspresiasi Penertiban PETI, Ratusan Pekerja PETI Berharap Ada Solusi dari Pemda Dan DPRD Kuansing.
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Tokoh - Opini - Galeri - Advertorial Indeks Berita
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2020 PT. HESTI TRIBUNSATU PERS, All Rights Reserved