Pinggir Bengkalis, Tribunsatu.com.- Puluhan tahun, pemilik Ratusan Hektar kebun kelapa sawit yang beroperasi di Desa Pinggir Km 2, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau. diduga belum mengantongi izin dari pemerintah.


Berdasarkan laporan Warga masyarakat desa pinggir kepada Team Wartawan Anugrahpost Serta wartawan Tribunsatu.com bahwa perkebunan yang ada didesa pinggir ini luasnya 500 Hektar, perusahaan sudah puluhan tahun beroperasi, tapi Warga masyarakat di desa ini belum tahu apa nama perusahaan ini yang pasti. Sebagian warga ada yang menyebut Kebun Pinggir dan ada juga yang menyebutkan Kebun Asiong.


Wartawan mencoba mengkonfirmasi Kepala Desa Pinggir (Adra) di ruang kerjanya Senin 09/03/2020 terkait dengan legalitas lahan tersebut, Kepala Desa menjelaskan bahwa," Lahan itu menurut sepengetahuan saya kebun milik pribadi bukan kelompok Tani, untuk hal kontribusi ke Desa, perusahaan itu tidak pernah memberikan bantuan kontribusi ke Desa", jelas Kades.


Selanjutnya wartawan mengkonfirmasi sihombing kepercayaan perkebunan itu di kantornya Sabtu 14/03/2020, terkait dengan luas lahan yang di miliki perusahaan perkebunan, jumlah seluruh karyawan yang bekerja di dalam areal perkebunan tersebut dan bantuan kontribusi ke Desa menjelaskan bahwa," luas lahan perkebunan ini lebih kurang 400 Hektar dan jumlah karyawan sekitar 40 orang, dan untuk masalah legalitas perkebunan ini saya tidak tau, Karena saya disini hanya sebatas pekerja, dan saya bekerja disini sejak tahun 2004 sampai sekarang, namun untuk masalah kontribusi ke Desa tidak ada, tapi untuk bantuan ke Warga masyarakatan berupa beras ada, dan bantuan pembangunan tempat ibadah ada di bantu", ungkap sihombing.


Kemudian Team Wartawan kami mengkonfirmasi Asiong Pekanbaru melalui telpon selulernya Sabtu 14/03/2020, terkait dengan luas lahan perkebunan yang di kelola perusahaannya di Desa Pinggir dan legalitas perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut, Asiong Pekanbaru menjelaskan ,"Bahwa Luas Lahan perkebunan pinggir itu Luasnya hanya 200 Hektar, tentang legalitas Asiong enggan untuk menjawabnya, hanya bisa mengatakan itu sudah 30 tahun beroperasi, wartawan bertanya kembali jawabannya sudah 30 tahun beroperasi", terang Asiong menghindar.

Hal ini patut di pertanyakan kepada pihak terkait, tentang setatus perusahaan perkebunan kelapa sawit milik asiong yang ada didesa pinggir.

Tidak sampai disitu saja, diduga perusahaan perkebunan kelapa sawit itu, perusahaan siluman sesuai dengan pengakuan mereka yang sudah simpang siur, ada apa? Dan siapa di balik perusahaan ini (Team/Red) ............ bersambung.