Pelalawan, Tribunsatu.com Pasca Robohnya Turap Penahan Tanah (TPT) yang baru dibangun di Desa Bukit Jaya Kecamatan Ukui Pelalawan-Riau yang anggarannya bersumber dari Dana Desa (DD),Kejaksaan Negeri Pelalawan diduga tidak mampu bekerja maksimal dan terkesan malu-malu karena kerugian anggarannya dianggap sepele hanya puluhan juta.

Sesuai pemberitaan sebelumnya terkait pembohongan yang dilakukan kepala desa Bukit Jaya yakni Iswanjana, yang menyebutkan kalau dirinya sudah melakukan pengembalian Anggaran dana pembangunan Turap ke negara melalui Inspektorat sebesar hampir Rp.59.000.000.00-(limah puluh sembilan juta rupiah) ternyata bohong.

Dimana hal kebohongan tersebut diketahui saat media SolidNews.id mengkonfirmasi kepala inspektorat Muhammad Irsyad SH M.hum, yang menyampaikan tidak benar adanya pengembalian anggaran dari Kades Bukit Jaya ke Inspektorat.

Lebih lanjut dikatakannya,kalau pengembalian sudah ada prosedurnya yang harus diikuti dan tidak boleh dilanggar. Karna sudah ada Bank yang ditentukan yaitu Bank BRI dan itu harus di ketahui oleh Inspektorat.

M.Irsyad menambahkan,terkait masalah Audit,pihaknya selaku Inspektorat bersedia untuk mengaudit jika itu di perlukan oleh Kejaksaan dan Tipikor.

“Seharusnya Kejaksaan Negeri Pelalawan melalui Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan Pembangunan Daerah atau TP4D juga memiliki peran yang hampir sama dengan Indpektorat. sangat saya sayangkan jika Kejaksaan juga tutup mata terkait pengawalan pembangunan di setiap desa yang ada di kabupaten Pelalawan.
Ini kan tugas kita bersama apalagi TP4D memang tupoksinya untuk pengawalan dan pengamanan” ungkapnya kesal.

Kejaksaan Negeri Pelalawan saat dikonfirmasi melalui Kasi Intel sekaligus TP4D Paraden K. Simanjuntak menjawab terkesan menganggap sepele.

“Kok kerugiannya sedikit kali pak, tolonglah cari yang lain lagi” Ucapnya singkat.

(gom)

Sumber foto : Tribun Pekanbaru