Pelalawan Tribunsatu. com, Walaupun Dinas Perhubungan telah memasang plang bahwa jalan lintas bono dilewati dengan kapasitas 8 ton ,"namun disayangkan truk pengangkut buah sawit dari peron /ram atau pengumpul buah kelapa sawit yang berada di kecamatan bunut Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau tetap saja beroperasi tanpa mengindahkan aturan dari Dishub (Dinas perhubungan)tersebut.

Rabu 16 Januari 2019 "Masyarakat yang berada sekitar kecamatan bunut dan sekitarnya sudah risau dengan kondisi tersebut. warga mencemaskan, bila truk dan tronton yang mengangkut kelapa sawit berkapasitas lebih dari 8 ton terus melewati akan mengancam kondisi jalan lintas bono tersebut, Apalagi truk yang bermuatan buah sawit yang melintas dijalan lintas bono sering kali tidak menggunakan jaring pengaman sehingga dapat mengancam keselamatan pengguna jalan yang lain.

Memang ke khawatiran warga bunut tersebut sangat lah masuk akal, karena muatan truk, tronton tersebut diduga mencapai 30 ton bahkan lebih. Sehingga dapat merusak jalan yang selama ini terawat dengan baik.

Diharapkan agar aparat yang berwenang segera bertindak sesuai dengan aturan main yang ada tanpa pilih kasih. agar penegakan supremasi hukum berjalan kepada semua warga negara tanpa memandang status sosial tutur Masyarakat waktu dikonfirmasi.

Saat di Konfirmasi pada memiliki Peron di Restoran Resto Jongrang sore Rabu 16 Januari 2019," Memang benar kita menggunakan muatan tronton dan kita juga bayar pajak cukub besar kepada pemerintahan, dan usia peron sudah berdiri sekitar kurang lebih dua, tiga tahunan la pungkasnya dan apa bila peron kita tutup mau di kemanakan pekerja, selama ini juga dapat meningkatkan ekonomi pekerja dan para petani, "kita minta kerjasamanya saling Membatu tuturnya.

Namun bila truk tronton tersebut terus bebas beroperasi dengan muatan yang melebihi kapasitas lintas bono, dikhawatirkan akan merusak keberadaan jalan tersebut Walaupun saat ini belum ada yang rusak. *(Nto)