www.tribunsatu.com
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara - Indeks Berita
 
PT SP HABISKAN DAS, MASYARAKAT NELAYAN TEMPATAN KEHILANGAN TEMPAT PENCARIAN
Sabtu, 29-02-2020 - 20:53:06 WIB
TERKAIT:
   
 

PELALAWAN -Tribunsatu.Com Areal PT SP , Perkebunan yang Bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit, milik Perusahaan PT Serikat Putra (SP) yang berlokasi di Kecamatan Bandar Petalangan Kabupaten Pelalawan, Seharusnya dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku, terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan tempat, Perusahaan tersebut beroperasi, Namun aturan itu sama sekali tidak diacuhkan oleh pihak perusahaan tersebut.

Bedasarkan Investigasi media ini dilapangan, seperti di Sungai Kerumutan dan Sungai Air Terjun (Terajan) juga Rawang Empat yang berada diwilayah Kecamatan Bandar Petalangan, terlihat kerusakan lingkungan akibat beroperasinya Perusahaan PT Serikat Putra (SP) tersebut, diantaranya terjadi pendangkalan sungai dan hilangnya Ekosistem kedua sungai itu Kering dimusim kemarau.

Perubahan yang mencolok pada sungai itu dinilai, Masyarakat akibat tidak adanya pohon penyangga yang hidup di sepanjang daerah aliran sungai (DAS), pohon yang dulunya tumbuh di pinggir sungai kini sudah dibabat habis dan diganti dengan tanaman Pohon kelapa sawit, padahal dalam aturannya, hutan di sepanjang DAS tersebut sama sekali tidak boleh diganggu untuk menjaga Ekosistem seharusnya.

Menurut keterangan salah seorang warga Sialangodang dan air terjun (40) yang dijumpai media ini, sebelum masuknya Perusahaan perkebunan sawit, PT Serikat Putra (SP) tersebut, Sungai Kerumutan dan Sungai Air Terjun dan beberapa desa merupakan tempat menggantungkan hidup bagi Masyarakat lokal yakni Para Nelayan menangkap ikan dan Menahan bunuh setiap saat juga Memancing untuk kebutuhan sehari hari.

Selain bertani, masyarakat Tempatan biasanya memanfaatkan kedua sungai itu sebagai sumber tambahan rejeki,setiap Saatnya, Namun kondisi tersebut hanya tinggal kenangan dan Puing pungnya saja, saat ini wajah sungai yang dimaksud tidak lagi seperti dulu, tidak hanya itu, ikan dalam sungai sudah tidak lagi ada akibat dangkal bahkan tidak mengalir lagi saat musing Hujan baru la tau ,mana aliran dan daratan tuturnya.

"Sebelum PT Serikat Putra (SP) masuk, Ketempat kita ,sungai Air Terjun dan Sungai Kerumutan bisa dimanfaatkan oleh Masyarakat sebagai tempat mencari ikan dan bergantung hidup, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, jenis ikannya cukup banyak seperti toman, baung, udang dan Selais bahkan dulunya juga ada ikan Nirwana setelah Hadirnya Perusahaan ini semuanya hanya tingal Bayangan dan naman saja tutup warga.

Disampaikan Beo, seharusnya pinggiran sungai disisakan lima puluh meter kanan kiri, sehingga ekosistem sungai terjaga dengan baik, tapi aturan itu sama sekali tidak diindahkan oleh pihak Perusahaan, seluruh pohon penyangga sungai ditebangi dan diganti dengan pohon sawit. Bahkan Kuburan pun tidak di tingalkan semuanya ditanam .

"Aturan yang mengatur agar DAS tidak boleh dibabat habis, namun pihak perusahaan tidak memperdulikan aturan tersebut. Kita melihat aktivitas tersebut sudah melanggar hukum, Namun sayangnya tidak ada tindakan tegas dari Pemerintah. Pertanyaannya, apakah PT Serikat Putra (SP) ini kebal hukum?," tanya.

Saparuddin, Kepala Desa Air Terjun kepada media inu juga mengungkapkan kekesalannya terkait pelanggaran yang dilakukan oleh PT Serikat Putra. Menurut Sapar, seharusnya perusahaan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Namun itu bertolak belakang dengan beraktivitasnya perusahaan sawit itu di tengah masyarakat.

"Harusnya perusahaan berdampak pada peningkatan taraf hidup, terutama untuk memutar roda perekonomian. Faktanya kehadiran PT Serikat Putra hanya menambah derita masyarakat, contohnya sungai sudah tidak dapat lagi difungsikan sebagai sumber penghidupan, mari kita lihat sungai air terjun dan kerumutan, setau saya kondisinya sekarang memprihatinkan, selain sawit yang ditanam langsung kebibir sungai, Pungkas Kepala Desa Air terjun Saat di Konfirmasi langsung Di lokasi Sungai Air terjun dan Sungai Kerumutan yang berada di Wilayah Desa Sialang Godang.

Juga ditambahkan lagi PT Serikat putra (SP) tidak ada mempunyai Pola kemitraan (KKPA) dan CSR Pun Tidak Jelas tutupnya Saparuddin kepada Media degan nada Kekesalannya.

hingga berita ini di terbitkan pihak Perusahaan melalui Wahyudi belum mau memberikan komentar saat dikonfirmasi melalui WhstAppnya, terkait keresahan masyarakat tersebut hingga pemberitaan diterbitkan terlihat engan beri jawaban pungkasnya *(Ujg)



 
Berita Lainnya :
  • PT SP HABISKAN DAS, MASYARAKAT NELAYAN TEMPATAN KEHILANGAN TEMPAT PENCARIAN
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Tokoh - Opini - Galeri - Advertorial Indeks Berita
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2020 PT. HESTI TRIBUNSATU PERS, All Rights Reserved