www.tribunsatu.com
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara - Indeks Berita
 
Anggota DPRD Pelalawan Nazzar Arnazh, S.Ip, Angkat Bicara Kasus Tangan Putus Pemanen Di PT SP
Selasa, 28-01-2020 - 23:27:01 WIB
TERKAIT:
   
 

Pelalawan, Tribunsatu.com Anggota DPRD Kabupaten Pelalawan, Nazzar Arnazh,S.IP Angkat bicara Masalah Kebun Sawit PT Serikat Putra Tak Baik Di Panen Dengan Tenaga Manusia Terkesan di paksakan.

PT Serikat Putra adalah salah satu anak perusahan PT Salim Ivo Mas Pratama (SIM P) Group, Terkait adanya insiden karyawan Pemanen buah sawit tertimpa alat kerja ( Egrek) yang berakibat kehilangan tangan kanannya (putus) dan Cacat ini bisa membuat karyawan lain nya menjadi beban mental yang berkepanjangan Tiap hari bekerja Untuk Memanen Sawit.

Anggota DPRD Kabupaten Pelalawan, Nazzar Arnazh,S.IP (Ka. Fraksi PAN), Angkat bicara, Sadis dan miris sangat menyayangkan, Pihak perusahan PT SP (Top Manegger) yang masih memananen kebun sawit, padahal kebun itu sudah tak "BAIK" untuk di panen karena dapat membahayakan keselamatan jiwa (Nyawa) para karyawan pemanen sendiri.

Kebun sawit di tanam sejak tahun 1987-1988, sampai tahun 2020 ini masih tetap di panen yang Berlokasi di Wilayah Kecamatan Bandar petalangan, Kabupaten Pelalawan Riau.

Usia pohon sawit sekarang sudah 33 tahun, untuk ketinggian pohon sudah mencapai 30 meter lebih, jadi sudah bisa kita bayangkan bahaya mengancam keselamatan jiwa bagi karyawan pemanen Perusahaan PT Serikat Putra (SP).

Untuk perkebunan kelapa sawit se usia itu di kabupaten Pelalawan sudah di replanting semua nya dan seharusnya, juga kebun sawit PT SP putra sudah di Replanting (peremajaan) juga, namun entah alasan apa pihak perusahan belum juga melakukan hal tersebut.

Berharap kepada dinas terkait, khusus dinas tenaga kerja juga lembaga yang menerbit kan sertifikasi RSPO dan ISPO untuk mengambil tindakan tegas terhadap PT SP. tegas Nazzar Arnazh.

Salah seorang karyawan pemanen yang sudah 20 tahun bekerja sebagai tukang pemanen yang tak mau di publikasikan nama nya, sebenernya kecelakaan kerja di PT SP sudah hajap kali sering terjadi namun tidak Ter expos di media.

Jujur pak wartawan, Sebenarnya kami sudah takut memanen buah sawit yang ada, Pohon nya sudah tingi sekali, untuk alat kerja seperti gagang Egrek sudah ada yang empat kali sambung, satu gagang egrek 6 meter, buah di atas pohon aja terkadang sudah tak nampak, kalau tak di panen buah nya jelas sanksinya kita di pecat ucap Karyawan yang Tidak Mau Dipublikasi Namanya Di Media.

Maneger PT SP Devisi I LRE melalui jejaring sosial sampai saat ini belum dapat di konfirmasi hingga Pemberitaan ini di tayangkan tutupnya (DN/Nt)



 
Berita Lainnya :
  • Anggota DPRD Pelalawan Nazzar Arnazh, S.Ip, Angkat Bicara Kasus Tangan Putus Pemanen Di PT SP
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Tokoh - Opini - Galeri - Advertorial Indeks Berita
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2020 PT. HESTI TRIBUNSATU PERS, All Rights Reserved