www.tribunsatu.com
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara - Indeks Berita
 
OTK Perambah Hutan Desa Segati Bantah Polhut DLHK Riau
Jumat, 08-03-2019 - 23:44:35 WIB
TERKAIT:
   
 

Foto, Hengki Siahaan



Pekanbaru - Tribunsatu.com Hengki Siahaan yang disebut-sebut Orang Tak Dikenal (OTK) perambah hutan di Desa Segati, mengaku trauma atas suara ledakan senjata api saat tim gabungan DLHK Riau turun ke lokasi. Barang bukti yang disita aparat, juga tidak dilengkapi administrasi.

"Tudingan Polhut Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau yang mengatakan bahwa saya melarikan diri, itu tidak benar", ucap pekerja di lahan milik kelompok tani Desa Segati tersebut ditemani seorang temannya saat ditemui disalah satu warung kopi Jalan Harapan Raya, Jumat sore (08/03/19).

Ia menjelaskan, berawal ketika dirinya bermaksud makan siang ke barak yang tengah dibangun. Sesampai di barak ia terkejut ketika sejumlah petugas DLHK tampak mengangkat material bahan bangunan ke mobil yang mereka tumpangi.

Tak sampai disitu, sepeda motor yang baru 3 bulan dikredit dan handphone miliknya, juga turut diangkut oleh petugas. Permohonan Hengki kepada petugas agar barang miliknya itu tak ikut dibawa dengan alasan bahwa dirinya hanyalah pekerja yang digaji di lahan milik kelompok tani Desa Sehati itu, tak digubris.

Ia pun hanya bisa pasrah ketika dirinya diminta naik ke mobil petugas dengan iming-iming barang milik pribadinya itu langsung dikembalikan usai dimintai keterangan.

Ketika berada dalam mobil beber Hengki, dirinya langsung ditawari roti berisi coklat. Karena sudah lapar, ia pun langsung menyantap roti yang diberikan petugas. Akan tetapi kata Hengki, ketika roti itu ia santap ada rasa janggal yang ia rasakan.

"Coklat yang terkandung di roti yang saya makan rasanya agak pahit. Tak lama kemudian kepala saya pun terasa pusing", ujarnya.

Selang beberapa menit kemudian, Hengki meminta ijin untuk buang air kecil. Dengan ditemani seorang petugas, Hengki pun turun dari mobil untuk selanjutnya buang air kecil disamping barak. Belum tuntas buang air kecil, tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api ke udara.

Karena kaget, secara spontan Hengki langsung melarikan diri kearah hutan. Ia mengaku khawatir atas keselamatannya jika senjata api itu diarahkan kepada dirinya. Ia pun memilih bersembunyi di semak belukar yang sudah dikelilingi petugas.

Singkat cerita ia pun lolos dari buruan petugas. Ia mengaku sempat pingsan selama 4 jam sebelum ia bangkit jelang mahgrib untuk kemudian meminta tolong kepada warga desa terdekat.

Hengki mengatakan, dirinya hanyalah pekerja yang digaji oleh kelompok tani Desa Segati untuk membagun barak. Soal legalitas dirinya mengaku tak tahu menahu.

Ia pun menyesalkan tindakan petugas yang menyita barang bukti di lokasi, termasuk barang milik pribadinya tanpa disertai surat menyurat. Bukan itu saja kata Hengki, surat penugasan DLHK Riau itu juga tak diperlihatkan kepadanya.

Ia menjelaskan, sejauh ini sekitar 20 dari 60 hektar lahan milik kelompok tani yang sudah dibersihkan sudah ditanami serai, aren dan berbagai jenis tanaman lainnya.

Terpisah, salah satu aktifis warga Desa Segati Kecamatan Langgam, mengatakan, tindakan DLHK Riau di lahan kelompok tani itu dinilai merupakan sikap tebang pilih. Pasalnya, ada ratusan bahkan ribuan hektar milik kelompok tertentu dibiarkan begitu saja tanpa tindakan apa-apa.

Bahkan kata sumber, untuk membersihkan lahan milik kelompok tertentu itu, mereka tak segan-segan menggunakan alat berat. Kondisi ini imbuh sumber, bisa memicu kecemburuan sesama petani di desa Segati, ujarnya. (fin)




 
Berita Lainnya :
  • OTK Perambah Hutan Desa Segati Bantah Polhut DLHK Riau
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Tokoh - Opini - Galeri - Advertorial Indeks Berita
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2020 PT. HESTI TRIBUNSATU PERS, All Rights Reserved