PEKANBARU-Badan Restorasi Gambut dan Mangrove menargetkan mampu merestorasi 1,2 juta hektare lahan gambut di Indonesia, dimana 620 ribu hektare berada di Riau yang beririsan dengan Jambi dan Sumatra Utara. Dalam waktu dekat, BRGM mengidentifikasi dimana saja lahan gambut yang akan direstorasi.

“Untuk restorasi gambut tugas kami melakukan restorasi tambahan seluas 1.2 juta hektare ujar Kepala BRGM Hartono Prawiraatmadja usai kegiatan Sosialiasi Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tingkat Provinsi Riau(23-04-2021) 

Dalam mengidentifikasi lahan gambut yang akan dipulihkan BRGM akan bekerja menurut Kesatuan Hidrologis Gambut sudah dilakukan pihaknya.

Setiap KHG, itu kita identifikasi dimana harus kita restorasi dan kemudian kita proyeksikan 1.2 juta (hektare)Untuk Riau itu dimana saja Itu sudah kita identifikasi.sebut Hartono yang saat itu didampingi Deputi III Bidang Edukasi Sosialisasi Partisipasi Kemitraan Myrna A Safitri.

Dia kemudian menyampaikan tata kerja yang akan dilakukan BRGM. Dikatakan Hartono pihaknya terlebih dahulu akan menentukan lokasi lahan gambut yang akan dipulihkan....

Dalam implementasinya Bu Myrna Deputi III akan bekerja terlebih dahulu dengan pemerintah desa NGO untuk mempersiapkan masyarakat tersebut supaya bisa memutuskan sendiri lokasi mana yang paling tepat untuk direstorasi
Ucapnya...

Ini yang namanya Desa Mandiri Peduli Gambut itu sambung mantan Direktur Kawasan Konservasi pada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

Setelah itu barulah kegiatan fisik dilaksanakan. Tentu saja hal itu sesuai dengan permintaan masyarakat yang sebelumnya telah mempersiapkannya....

Tata laksana rehabilitasi mangrove di Riau lanjutnya juga akan seperti itu.Menurut dia. ada 21 ribu hektare hutan mangrove akan direhabilitasi dalam beberapa tahun ke depan...

“Magrove yang akan dikerjakan kira-kira seperti itu konsepnya. Jadi ditentukan dulu magrove rusaknya dimana, desa yang punya wilayah itu dimana. Kemudian Bu Myrna masuk ke situ.tutur Hartono

Menurutnya, umumnya hutan mangrove yang mengalami kerusakan berada di sepanjang pantai timur, atau berada di pesisir Provinsi Riau.

21 ribu ada di sepanjang pantai timur. Lokasi-lokasi yang sudah teridentifikasi, itu di Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Kota Dumai, Rokan Hilir, Siak, Indragiri Hilir, Pelalawan..ucap Hartono.

Jalinan komunikasi dan kordinasi
Dengan Pemerintah Propinsi Riau
Serta arah positif restorasi gambut
Dan rehabilitasi mangrove bisa tetap di pertahankan.....

Sementara itu Kadis DLHK Propinsi Riau.untuk Membantu Propinsi Riau
Dan Menyelesaikan Persoalan mangrove adalah bagaimana kita bisa mengendalikan Abrasi yang terjadi saat ini diberapa Wilayah
Terutama diBengkalis dan Meranti
Yang sangat luas sekali terjadi
Abrasi sangat berat dan itu perlu
Penangaan serius.karena BGR ini

Mudah2an persoalan abrasi di Propinsi Riau terutama batas negara itu bisa terselesaikan dengan baik.memang ini perlu juga
Terintregasi dengan pembangunan
Mangrove daerah perbatasan itu
Sangat berhadapan dengan gelombang yang sangat kuat

Perlu adanya kombinasi diantara
Hibrida dengan teknis kenapa demikian karena menghadapi
Gelombang itu dengan cara yang
Manual sangat sulit dilakukan
Kecuali jika ada kegiatan pemecah
gelombang yang saya sebut sebagai sipil teknisnya..ucapnya

Itu semua dilakukan secara terintregasi.dan insaallah persoalan
Abrasi di Riau yang mencapai 160
Kilometer itu bisa terselesaikan dengan baik.tutur kadis DLHK..






Editor Y Lahagu