Lingga Kepri, Pembangunan penambahan sarana dan prasarana SDN 015 Senayang yang terletak di Desa Pulau Medang, Kecamatan Katang Bidare, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, terkesan dikerjakan kontraktornya asal jadi, dan terancam akan runtuh dan rusak.

Hampir seluruh fisik bangunan terkesan tidak kuat, karena kontruksi coran seminnya rapuh, terutama pada fisik bangunan batu miring yang mengelilingi bangunan gedung yang diperkirakan pembangunannya dilaksanakan satu paket ini, dan dapat kami kategorikan bahwa, proyek bangunan gedung dan bangunan batu miring ini terancam rusak, bahkan terhadap batu miringnya terancam akan ambruk, pasalnya semin perekat batu miring itu sangat rapuh, bisa diremas dengan tangan (hancur berdebu), mungkin campuran seminnya tidak masuk standard yang benar, bisa diremas tangan telanjang, sangat lembut sekali.

Menurut informasi warga setempat, saudara Awang Sukowati yang notabenenya Beliau juga sebagai seorang wartawan, dihadapan media ini dia menjelaskan "Sarana Gedung dan batu miring ini dibangun pada tahun 2023 yang lalu, baru selesai sekitar dua bulan lebih saja, dan yang melaksanakan pembangunan dalam pekerjaan ini sebagai pemborong atau tukangnya, saya ketahui anak kampung pulau Medang ini sendiri, Yanto, yang saya tidak salah Yanto ini juga anggota BPD Pulau Medang ini dan bersama kawan-kawannya" terang Bang Awang memulai, Rabu(27/03/24)

Saat ditanya berapa besar pagu anggaran proyek tersebut, Bang Awang menyebutkan "Kalau tentang besaran anggaran pembangunan ini, saya tidak pernah tau, karena papan pengumuman atau papan informasinya tidak sempat saya lihat, dan perusahaan apa dan siapa Kontraktornya?, saya juga tidak sempat tau, yang jelas perkiraan saya, melihat dari fisik yang ada ini, tentu anggaran pembangunan gedung ini tidak sedikit, bisa-bisa milyaran rupiah juga"

"Buat saudara Suryadi, tolong ya diperjelas, hari ini saya berbicara sebagai warga masyarakat Pulau Medang, karena identitas saya adalah masyarakat dan penduduk Pulau Medang, saya juga anak kelahiran Pulau Medang ini, sekalipun kawan-kawan tau kalau saya juga berprofesi sebagai wartawan, tapi kali ini saya bicara atas nama masyarakat, dan bukan wartawan" tegas Awang sambil tersenyum.

"Tegas saya meminta kepada dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Lingga, harus bertanggung jawab, KPA,PPTK dan Kontraktornya harus diaudit, pihak Aparat Penegak Hukum harus bertindak, ini kezoliman, ini sudah merugikan keuangan negara, saya berani mengatakan ini, lihat saja, anak-anak saja kalau ditanya tentang fisik bangunan ini, pasti juga akan bilang seminnya pecah, seminnya tidak kuat dan lain sebagainya"

"Memang saya bukan orang yang berwenang mengatakan ada kerugian negara disini, tapi saya yakin, hasil akhir dari proses auditor, hasilnya akan mengarah pada kerugian negara, saya yakin sekali, dan saya juga berharap ini dihitung kerugiannya Los, karena hampir seluruh bangunan ini terkesan rapuh dan tidak kuat" demikian pungkas Awang Sukowati berharap geram.

Kita lihat saja, setelah berita ini kami tayangkan, seperti apa respon Aparat Penegak Hukum Negeri ini, diam atau bereaksi? Khususnya kepada BPK/KPK, apakah punya kekuatan untuk menyangkal fakta yang ada ini, jelas sekali pembangunan fisik bangunan, terutama batu miring pada sarana pendidikan di SDN 015 Senayang itu, dikerjakan asal jadi.

Dan kami tidak lagi memakai istilah diduga atau sejenisnya, bukti kerapuhan kontruksi simen nya sudah nyata, bukti kebenaran kondisi fisik bangunan ini sudah kami miliki dalam bentuk rekaman video, dan jika pemberitaan media ini tidak di indahkan, kami sangat menyesali sekali, karena dengan mengorbankan waktu dan tenaga, kami harus menempuh perjalanan Medan laut yang lumayan keras sampai kepulauan itu.

Alangkah Sedihnya pihak penegak hukum negeri ini jika sampai tidak menghargai kerja keras kami wartawan sebagai insan yang melakukan Control Social
Harapan kami, semoga Abang-abang dari Ombusman Kepri membaca tulisan ini.

Berita : Edi
Sumber : Suryadi Hamzah