Dabo Singkep, - Disinyalir sangat kuat, tentang praktek penjualan nomor siji Singapore dikota Dabo Singkep, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau.

Katanya kegiatan jual beli nomor judi siji Singapore ini sudah berjalan dikota Dabo Singkep dan sekitarnya sudah cukup lama, bahkan sudah lebih dari lima tahun terakhir ini, atau bahkan bisa mencapai hingga tujuh atau delapan tahun, demikian diterangkan sumber kepada kami awak media ini, yang kebetulan juga sumber tersebut termasuk salah seorang penggemar judi siji ini, bahkan menurut pengakuan sumber yang sengaja kami lindungi identitasnya ini, Dia mengungkapkan "Sebenarnya saya mau stop beli nomor siji ini bang, tapi sudah ketagihan, susah nak lepas, dak dapat berhenti, tadi siang saje saye beli, tapi tak banyak, duet takde, cume 20 ribu saje" begitu nada pengakuan sulitnya, Minggu (24/03/24)

Sebutnya lagi "Tidak terhitung lagi banyaknye duit saye yang habis untuk membeli nomor siji ini bang, tak taulah berape selame ini sudah habis, puluhan juta agaknye, namun yang anehnye dan kesal juge, tiap kali dibukak.penjualan nomor, walau hanye 5 ribu, saye tetap beli, tapi tidak pernah kene kene" pungkas sumber dengan nada kesal

Singkatnya, dugaan peredaran jual beli nomor siji ini, memang agak sulit untuk membuktikan kebenaran, karena praktek judi siji tersebut ini terindikasi terselubung dan kesannya dibelakang kegiatan ini ada yang membekupnya, ada bekingnya, tapi kami belum tau siapa yang melindungi sehingga bisa mulus berjalan sebagaiana pengakuan sumber tadi, dan yang lebih hebatnya lagi, kegiatan judi ini juga dikelilingi oleh para preman setempat, kesannya seperti praktek mafia saja.

Namun demikian, kami sangat yakin suatu saat akan terbongkar juga permainan mereka ini, ibarat pepatah "Sepandai-pandai menyimpan bangkai, namun tetap juga tercium, dan sepandai pandai tupai melompat, suatu hari akan jatuh juga" semoga demikianlah kenyataannya nanti, dan tunggu perkembangan pemberitaan ini selanjutnya, akan segera kami infokan sesuai hasil investigasi kami kedepannya. (Edi)