www.tribunsatu.com
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara - Indeks Berita
 
Urugan Tanggul Sungai Bodri Menggunakan Tanah Latri
Minggu, 03-02-2019 - 17:27:49 WIB
TERKAIT:
   
 

Keterangan foto : Kondisi tanggul Sungai Bodri yang rusak parah


Kendal, Tribunsatu.com - Bangunan tanggul Sungai Bodri yang berada di Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal Jawa Tengah, berdasarkan pantauan Tribunsatu.com di lokasi pada Minggu (3/2/2019), tampak ada longsoran baru pada tanggul dan sheet pile atau bangunan penahan longsor mengalami kerusakan parah.

Bangunan tanggul sudah menggunakan Konstruksi tipe turap atau sheet pile yang terbuat dari material beton pra tegang yang berfungsi untuk menahan tekanan tanah aktif lateral, tanah pada timbunan maupun dan membendung air (coverdam) yang dikombinasikan dengan sistem angkur, ternyata tidak mampu menahan beban material longsoran sehingga kerusakan yang sudah terjadi sebelumya semakin bertambah parah.

Pembuatan atau pengurugan tanggul dengan menggunakan tanah aluvial diduga kuat menjadi faktor utama yang menjadi penyebab longsornya tanggul yang merusak sheet pile.
Tanah aluvial yaitu suatu jenis tanah yang terbentuk dari endapan (Jawa: tanah latri) yang memiliki sifat remah dan sangat mudah menyerap air.

Diketahui, bangunan tanggul di Desa Lanji sepanjang 250 m tersebut, merupakan proyek dari Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah, dengan anggaran lebih dari Rp. 3,5 Milyar.

Pembangunannya dilaksanakan oleh PT Putra Hasan Karya yang beralamat di Jl. Palebon VI 37 RT 007/03 Semarang.

Pembangunan tanggul telah selesai dilakukan dan saat ini masih dalam masa pemeliharaan.


Kepala Desa Lanji Nur Faizun, saat ditemui dan diminta konfirmasinya terkait dengan material tanah yang digunakan untuk pembuatan tanggul di desanya, mengatakan bahwa pada saat pembuatan tanggul, perusahaan pelaksana pembangunan tidak menggunakan tanah pilihan yang khusus untuk pembuatan tanggul tapi menggunakan tanah endapan atau tanah latri yang ada di lokasi proyek.


Menurut Nur Faizun, pada saat pelaksanaan pembangunan tanggul juga sempat menanyakan kepada pihak kontraktor (pengawas lapangan) terkait dengan tanah urug yang digunakan mengapa tidak mendatangkan tanah dari luar tapi menggunakan tanah endapan, dia mendapatkan jawaban bahwa penggunaan tanah yang ada di lokasi dengan pertimbangan derajat keasamannya sama dengan tanah yang sudah ada.


" Saya memang tidak tahu tentang teknik bangunan tapi pembuatan tanggul menggunakan tanah endapan (latri) yang ada di sungai dan tanah berem, baru kali ini saya melihatnya ", tandas Nur Faizun.


Lebih lanjut Nur Faizun menyampaikan tentang kekhawatirannya atas kondisi tanggul yang sudah rusak parah. Jika sampai terjadi turun hujan dengan intensitas tinggi dan durasinya lama maka tidak menutup kemungkinan tanggul akan jebol dan banjir besar akan melanda Desa Lanji bahkkan sangat mungkin meluas ke desa-desa lainnya yang ada di Kecamatan Patebon dan Kota Kendal.

Untuk meminimalisir terjadinya longsoran baru dan kerusakan yang lebih parah, sudah beberapa kali warga Desa Lanji secara bergotong melakukan perbaikan tanggul.
Kegiatan tersebut juga mendapatkan dukungan dari instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Koramil Patebon, Polsek Patebon dan Kecamatan Patebon. (Adang***)



 
Berita Lainnya :
  • Urugan Tanggul Sungai Bodri Menggunakan Tanah Latri
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Tokoh - Opini - Galeri - Advertorial Indeks Berita
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2020 PT. HESTI TRIBUNSATU PERS, All Rights Reserved