www.tribunsatu.com
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara - Indeks Berita
 
2019 BLK Ternate Buka Pelatihan 2.352 Orang dari 147 Paket //judul Menakertrans: Gratis,
Sabtu, 02-02-2019 - 09:45:05 WIB
TERKAIT:
   
 

TERNATE, Tribunsatu.com - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhammad Hanif Dhakiri, Jumat (1/2) kemarin, membuka secara resmi pelatihan berbasis kompetensi dan penandatangaanan kerja sama Memorandum of Understanding (MoU) antara Balai Latihan Kerja (BLK) dan pihak industri (mitra kerja) yang ada di Ternate, Maluku Utara.

Menakertrans dalam sambutannya mengatakan bahwa, terdapat tiga tantangan besar setiap pemimpin, tantangan itu adalah kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan sosial.

Menurut Menteri, dikepemimpinan Jokowi-JK saat ini, angka kemiskinan turun pada kisaran 9,8% dari angka sebelumnya, sementara itu angka pengangguran 5,3 % dan angka ketimpangan sosial 0,38 %.

"Angka kemiskinan ini turun paling rendah sepanjang sejarah bangsa Indonesia, begitu juga dengan angka pengangguran yang terendah sejak era reformasi," katanya.

Meski demikian menurut Menteri, tantangan kita masih sangat besar, akan tetapi kita harus tetap melangkah kedepan untuk terus perbaiki kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus tetap optimis dan apresiasi hal-hal yang telah kita capai saat ini," ungkap Mennakertrans.

Lanjut Menteri, banyak hal yang harus kita lakukan misalnya, menciptaan lapangan kerja di Indonesia, dengan memberikan pasokan tenaga kerja yang berkualitas. Serta iklim Investasi kita perbaiki, untuk menarik minat investor guna membuka lapangan pekerjaan, dan pergerakan perekonomian di Indonesia.

"Alhamdulillah, selama 4 tahun pemerintahan ini telah berhasil menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 10.350.000 lapangan kerja di Indonesia," akunya.

Pelatihan semacam ini menurut Menteri sangat penting, mengingat jumlah angkatan kerja saat ini pada kisaran 131 juta. Dari 131 juta angkatan kerja itu terdiri dari 58% angkatan kerja lukusan SD dan SMP.

"Lulusan SD dan SMP itu dapat dibagi lagi, ada yang lulus SD, tidak Lulus SD, ada juga yang Lulus SMP dan tidak Lulus SMP, jumlahnya 58%," ungkapnya.

Menteri juga menyinggung soal sumber daya manusia yang terdiri dari kualitas, kuantitas dan persebaran.

"Untuk kualitas putra/putri Indonesia banyak yang  mendapat juara disetiap kompetisi internasional, tetapi kuantitas (jumlah) kita masih sedikit, apa lagi persebaran pasti tidak merata di setiap daerah," akunya.

Dirinya juga meminta kepada pihak industri, agar dalam perekrutan tenaga kerja dengan opsi syarat minimal mempunyai ijasa SMA/sederajat dan atau memiliki skil kompetensi, sehingga semua warga negara Indonesia bisah dipekerjakan dengan baik.

"Dimasa mendatang, negara harus melindung orang yang memiliki skil kompetensi dan meningkatkan kompetensi up skiling. Total secara nasional 2019 ini pelatihan tenaga kerja sebanyak 526 ribu orang," sebutnya.

Menteri juga menginstruksikan kepada kepala BLK Ternate agar dapat menerima setiap orang yang ingin mengikuti pelatihan di BLK secara gratis dan tidak dibatasi usai maupun jenjang pendidikan.

"Kalau masih ada yang pakai persyaratan untuk ikut pelatihan di BLK ini, maka BLK Ternate saya akan tutup," kata Menteri dengan nada tinggi.

Sementara itu Gubernur Malut, KH. Abdul Gani Kasuba Lc, dalam sambutannya mengatakan bahwa, rakyat Malut sangat mendambakan tenaga kerja yang bisah diberdayakan.

"Daerah kami ini, banyak berdiri industri (tambang emas, nikel dan lain-lain) akan tetapi tenaganya masih minim," katanya.

Olehnya itu Gubernur berharap, adanya bimbingan dari Menteri melalui jajarannya untuk dapat mendidik para tenaga terampil di malut sebanyak mungkin.

"Pak Menteri, jangan hanya 300 orang, kalau boleh 30 ribu orang yang ikut pelatihan ini, sehingga pembagian kerja di industri juga bisah terpenuhi di Malut. Minimal perekrutannya di perusahaan besar 30 banding 70," pintahnya.

Terkait dengan kegiatan ini, menurut laporan Dirjen Bina Lattas Kemenaker, Bambang Satrio Lelono, mangatakan bahwa, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan angkatan kerja khususnya, angkatan kerja yang berada di wilayah Maluku Utara.

Sedangkan kerjasama MoU adalah untuk mempererat hubungan antara BLK Ternate dan mitra kerja industri, dan juga untuk mendapat informasi terkait dengan jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan industri di Malut.

"Dengan harapan semua lulusan BKL Ternate dapat di terima diberbagai industri. Dengan capaian kelukusan di BLK Ternate yang dipakai di industri dan perusahaan saat ini kurang lebih 80%, dan ini terus dikembnagkan pada tahun-tahun mendatang," janjinya.

Lanjut Ditjen, pada tahun 2019 ini, BLK Terrnate mendapat tugas, melatih sebanyak 2.352 orang atau sebanyak 147 paket pelatihan yang terdiri dari 1.216 orang atau 76 paket pelatihan akan dilaksanakan secara institusional di BLK Ternate dan

1.136 orang atau 71 paket, akan dilaksanakan diberbagai wilayah Malut.

"Untuk tahap pertama, akan dilakukan pelatihan sebanyak 19 paket atau sebanyak 302 orang yang antara lain: kejuruan IT 5 paket, kejuruan bisnis management sebnayak 3 paket, kejuruan konstruksi 3 paket, kejuruan otomitif 2 paket, kejuruan listrik 2 paket, kejuruan tata rias 1 paket. Dan pada akhir pelatihan akan dilakukan uji kompetensi," katanya. (Rais).



 
Berita Lainnya :
  • 2019 BLK Ternate Buka Pelatihan 2.352 Orang dari 147 Paket //judul Menakertrans: Gratis,
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Tokoh - Opini - Galeri - Advertorial Indeks Berita
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2020 PT. HESTI TRIBUNSATU PERS, All Rights Reserved