Batu, tribunsatu.com - Warga masyarakat Jalan Bromo, RW 12, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu diresahkan dengan limbah dari Rumah Makan Ayam Nelongso yang berlokasi tepat di Jalan Bromo, RW 10 atau lebih tepatnya di pertigaan Wasis.

Warga mengaku resah, lantaran aroma bau tak sedap kerap acapkali menyebar hingga ke RW 12.

Menurut pengakuaan Slamet Riyadi, salah satu warga RT 12 hal itu dikarenakan tampungan limbah yang dibuat oleh rumah makan tersebut, tidak muat untuk menampung limbah sisa-sisa hasil dari buangan makanan.

"Ya Mas, limbah tersebut mengalir ke badan jalan dan mengalir ke sungai hingga pemukiman warga yang padat penduduknya. Sehingga menimbulkan bau tak sedap setiap kali meluber. Kami sebagai warga Jalan Bromo RT 05, RW 12 merasa resah dan terganggu dengan aroma bau tak sedap yang menyengat tersebut," ungkapnya kepada awak media, pada Jum'at (16/10/2020).

Dirinya juga mengeluh dan berkeluh kesah dengan adanya bau dari limbah tersebut. Sebab, antara limbah cair dan limbah baku bercampur menjadi satu.

"Kok gak dipisahkan ya limbah-limbah itu? Padahal tempat penampungannya kecil dan tidak ditata semaksimal mungkin. Sehingga menyebabkan penampungan limbah tidak muat dan meluber setiap saat," urainya.

Bahkan, lanjut Slamet, sempat menegur hal itu kepada pihak Rumah Makan Ayam Nelongso. Akan tetapi diarahkan supaya berkoordinasi dengan RW 10.

"Saya sudah menegur kepada pihak Rumah Makan Ayam Nelongso, tetapi tanggapannya saya disuruh koordinasi kepada RW 10 yang notabenya naungan dari RW 10 bukan naungan RW 12. Saya juga sudah laporkan ke pihak RW 10, dengan adanya limbah itu. Bahkan, disaksikan banyak warga saat banjir, tetapi tidak ada tanggapan dari pihak Rumah Makan Ayam Nelongso sampai, dan ironisnya sampai sekarang juga belum dibenahi," bebernya.

Sementara itu, Komar selaku manager Rumah Makan Ayam Nelongso saat dikonfirmasi awak media melalui telepon seluler, soal limbah tersebut dia mengatakan, bahwa hal itu sekadar persaingan bisnis semata.

"Itu hanya persaingan bisnis saja. Nanti saya pertemukan yang menyedot limbah tersebut, dan dinas perijinan, kita duduk bersama. Kalau ada surat tugas ya mas sekalian sampean bawa," kelit dia. (SBK)