www.tribunsatu.com
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara - Indeks Berita
 
Rakyat Menunggu Jawaban Ilmiah Atas Pandemi Covid-19 Dipublikasikan
Kamis, 06-08-2020 - 15:27:57 WIB
TERKAIT:
   
 

Keterangan Foto: Petugas medis yang mengenakan APD lengkap mengangkat peti berisi jenazah pasien positif COVID-19 menuju lokasi pemakaman di Kabupaten Aceh Besar, Aceh. (Dok. Foto : ANTARA)

Jawa Tengah, Tribunsatu.com - Jerinx adalah musisi dari Superman is Dead, yang seringkali melontarkan kalimat-kalimat provokatif, seperti soal konspirasi virus corona dan juga soal istilah kacung WHO.
Dari demuanya itu, sebenarnya didasari atas ketidakyakinan Jerinx pada COVID-19 yang menjadi pandemi di berbagai negara termasuk Indonesia.
Walaupun pada akhirnya hal tersebut menyeret Jerinx pada persoalan hukum dimana Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali melaporkan Jerinx ke Polda Bali. Dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Dikutip dari RRI.co.id, Rabu (5/8/2020), Widhie Kurniawan seorang Editor Senior Pro3RRI mengatakan bahwa ada yang menarik dari kasus Covid-19 yakni jawaban secara ilmiah dari dunia kedokteran.

Menurut Widhie Kurniawan, upaya untuk memberikan jawaban secara ilmiah itu adalah otopsi terhadap tubuh jenazah COVID-19 dan selamjutnya lalu dipublikasikan kepada khalayak luas.
Upaya ilmiah itu akan memberikan jawaban yang faktual bahwa dampak serangan COVID-19 itu nyata dan berbahaya.

" Sayangnya, sampai saat ini publik belum pernah mendengar dan melihat, hasil dari otopsi jenazah pasien COVID-19, dan hal ini juga harusnya dipertanyakan kepada Ikatan Dokter Indonesia ", kata Widhie.

Widhie menambahkan bahwa referensi terkait hasil otopsi jenazah korban Covid-19, seringkali hanya dari luar negeri dan itupun terbatas. Sebagi contoh adalah otopsi terhadap jenazah covid di Amerika Serikat yakni terhadap Patricia Dowd, seorang wanita berusia 57 tahun asal San Jose California, yang diyakini menjadi pasien pertama Corona di Amerika Serikat.

Sebuah tulisan di Harian Kompas oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Profesor Djoko Santoso, menunjukkan bahwa di Indonesia memang belum pernah ada otopsi jenazah COVID-19.

Urusan Jerinx, biarlah diselesaikan oleh IDI dan Polisi. Namun bagi IDI harusnya penting juga melakukan otopsi bagi jenazah Covid agar dapat membuktikan bahwa serangan Virus Corona ini memang sangat merusak tubuh pasien.

Kita tunggu langkah dan hasil dari Para Dokter Otopsi di Indonesia. (**).



 
Berita Lainnya :
  • Rakyat Menunggu Jawaban Ilmiah Atas Pandemi Covid-19 Dipublikasikan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Tokoh - Opini - Galeri - Advertorial Indeks Berita
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2020 PT. HESTI TRIBUNSATU PERS, All Rights Reserved