KUALASIMPANG : Tribunsatu.com - Bupati Aceh Tamiang H.Mursil SH M.kn melalui Bagian Tata Pemerintah Setdakab menggelaar rapat pembehasan penangganan Bank Keling (Rentenir).


Rapat digelaar pada seni (29/6/2020) kemarin dengan terut mengundang seluruh camat pada 12 kecamatan yang ada dan seluruh OPD terkait

Para Alim Ulama dan para Da'i kecamatan dan perbatasan yang dipimpim langsung olehnya.

Pasalnya Rentenir yang di sebut Bank Keliling yang bergentayangan di kampung-kampung dalam Kabupaten Aceh Tamiamg sejak beberapa tahun ini akan segera ditindak.

Kerena dalam memberikan pinjaman mudah rentenir itu mencekik nasabah dalam pengembalian pinjaman.

sehingga hal ini dinilai sudah meresahkan masyarakat.

"Segala bentuk rentenir meski yang berkedok koperasi simpan pinjam dan sejenisnya harus diberantas dengan segera,"tegas Mursil.

Menurutnya beberapa informasi yang Ia terima dari para peminjam bahwa sipemimjam tidak mengetahui berapa persen ketentuan bunga yang ditetapkan oleh rentenir dalam mengembalikan pinjaman

Jika sudah jatuh tempo pembayaran dan peminjam tidak bisa mengembalikan, bunga tersebut akan terus bertambah hingga jumlah bunga lebih besar dari total pinjaman awal.

“Keadaan ini sangat mencekik masyarakat

"sehingga hal ini saya rasa perlu kita ambil langkah dan tindakan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahayanya riba

"Walaupun begitu hutang harus tetap dibayar”, ungkap Mursil.

"Saya ingin para Da’i Kecamatan dan Perbatasan ikut andil menyelesaikan secara perlahan masalah ini dan

"Para Da’i juga harap bisa melakukan sosialisasinya dengan menyebarluaskan ayat-ayat Al-Quran dan Hadist tentang bahayanya aktivitas riba melalui ceramah dan dakwahnya disetiap majelis

"Karena, saat ini kepedulian Pemerintah pada maraknya fenomena rentenir sangat besar,"terang Mursil.

Bupati Mursil juga menyampaikan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang akan membuat semacam lembaga keuangan dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) seperti simpan pinjam bagi warga kampung yang membutuhkan pinjaman dana.

“Nanti akan kita koordinasikan dulu dengan Provinsi melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan apakah bisa rencana teknis tersebut direalisasikan, jika disetujui maka kita akan langsung buat Perbupnya”, ujarnya.

Sementara Wakil Bupati Aceh Tamiang H. T. Insyafuddin, ST pada kesempatan tersebut juga menyampaikan, permasalahan mengenai rentenir ini sebenarnya sudah pernah dibahas hanya saja kemarin-kemarin praktik dilapangan belum sesemarak seperti saat ini.

“Jangan orang yang mengambil pinjaman kepada rentenir saja yang didata

"Tetapi kita data juga rentenirnya

"Satu lagi yang harus kita kuatkan untuk memusnahkan para rentenir di Bumi Muda Sedia ini yaitu kita kuatkan Eksekutornya”, ungkap Wabup menjelaskan.

Kemudian kata Wabub lagi, jika kita mengerti dan memahami hadist-hadist tentang riba,,maka tidak akan ada yang berani mengambil uang rentenir.

“Mari, mulai saat ini kita kembali aktifkan wirid-wirid dan ceramah keagamaan di kampung-kampung

"Kalau bisa selama sebulan ini topik pembahasan yang dibahas dalam setiap majelis adalah bahaya riba dan bahaya rentenir”, pinta Wabub.


“Perlahan kita rapikan dan sinergikan program-program pendukung untuk membumihanguskan rentenir di Aceh Tamiang

"yang membuat kita kalah, karena kita belum menemukan solusi yang tepat

namun kita harus tetap semangat untuk terus menyebarkan kebajikan di Bumi Allah”, katanya lagi.

Bupati Aceh Tamiang dan Wakil juga menginstruksikan Kepada para Camat agar membuat spanduk-spanduk terkait larangan dan menolak keras masuknya rentenir pada setiap kampung.

"Kepada Camat agar kiranya untuk membuat sepanduk terkait larangan dan menolak keras masuknya rentenir pada setiap kampung," himbau nya.

Selain itu juga Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menghimbau untuk kiranya jauhi segala hal yang berhubungan dengan riba  mari bersama kila lakukan.[Afrizal]