www.tribunsatu.com
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara - Indeks Berita
 
Jawa Tengah Dalam Ancaman Cuaca Ekstrim
Selasa, 02-06-2020 - 17:48:49 WIB
TERKAIT:
   
 

Keterangan foto : Gelombang tinggi di pesisir pantai Utara Kota Pekalongan 1 Juni 2020.


KENDAL.JATENG, Tribunsatu.com - Cuaca ekstrim di Jawa Tengah yang masih terjadi saat ini telah mengakibatkan hujan lebat yang disertai angin kencang dan telah menimbulkan banjir dibeberapa wilayah seperti Kendal dan Pekalongan.

Merujuk pada rilisan prakiraan awal musim kemarau dari Stasiun Klimatologi Semarang menyatakan dimana musim kemarau untuk wilayah Jawa Tengah tidak bersamaan yaitu di antara bulan April sampai Juni 2020.


Dapat diartikan Wilayah Jawa Tengah saat ini masih berada dalam kondisi peralihan musim dari musim penghujan ke musim kemarau atau masa pancaroba, Pada masa ini, kemungkinan terjadinya cuaca-cuaca ekstrem seperti adanya hujan lebat, puting beliung dan hujan es, masih sangat besar.


Hujan yang terjadi pada beberapa hari terakhir ini, disebabkan oleh suhu muka air laut terutama di Perairan Selatan Jawa, yang masih hangat sehingga potensi penguapan air laut masih cukup besar dan ditambah lagi dengan pola angin dari Benua Australia yang menyebabkan uap air tersebut terdorong masuk wilayah Jawa.


Dari peta pola angin juga seringkali terlihat adanya daerah tekanan rendah di sekitar Barat Daya Sumatera, salah satunya telah membentuk Siklon Tropis Mangga, telah mengakibatkan terjadinya pumpunan angin atau hambatan massa udara sehingga menambah potensi terbentuknya awan-awan hujan di Jawa, khususnya di Jawa Tengah.


Labilitas udara lokal yang cukup tinggi terutama di wilayah pegunungan dan dataran tinggi juga menambah potensi terjadinya hujan dan cuaca ekstrem lainnya.


Faktor lainnya adalah adanya Equatorial Rossby Wave (gelombang Rossby) meski berpengaruh maksimal pada 12-25° Lintang Utara namun masih tetap berpengaruh menambah potensi hujan di wilayah Indonesia.


Kapan berakhirnya cuaca ekstrem ini?
Cuaca ekstrim akan berakhir manakala bergesernya posisi semu matahari ke Belahan Bumi Utara (BBU), yang secara alami akan menurunkan suhu muka air laut di sekitar Jawa, sehingga potensi penguapan air lautpun akan berkurang dan daerah-daerah yang bertekanan rendah di Belahan Bumi Selatan (BBS) akan berpindah ke BBU, Diman aliran massa udara yg berpotensi membawa uap air juga akan lebih dominan di BBU. (ADP)


(Sumber: STAKLIM Semarang)



 
Berita Lainnya :
  • Jawa Tengah Dalam Ancaman Cuaca Ekstrim
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Tokoh - Opini - Galeri - Advertorial Indeks Berita
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2020 PT. HESTI TRIBUNSATU PERS, All Rights Reserved