Presidium IPC Neta S. Pane bersama mitranya dari kepolisian/RMOLLampung

Jakarta, Tribunsatu.com ndonesia Police Watch (IPW) menyatakan Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri harus melaporkan “penimbunan” gula kepada Kapolri Jenderal Pol. Drs. Idham Azis, M.Si.

Pihak kepolisian harus bersikap tegas terhadap indikasi penimbunan bahan pokok, terutama gula di Lampung, kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane kepada Kantor Berita RMOLLampung,Jumat (20/3).

“Kami berharap pihak kepolisian tidak membiarkan jika terjadi aksi penimbunan bahan pokok, terutama gula, saat ini warga sedang kekurangan dan harganya meroket tinggi,” ujarnya.

Dia berpendapat jangan saling bantah atau berpolemik soal penimbunan positif atau negatif setelah Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri turun ke Lampung dan menemukan adanya indikasi penimbunan gula.


Yang pasti, kata dia, Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri telah menemukan stok gula yang tidak terdata oleh mereka saat inspeksi mendadak (sidak) ke Lampung.

Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri juga diminta Neta S. Pane bersikap transparan terhadap temuan hasil sidak yang menyangkut kebutuhan bahan pokok masyarakat tersebut.

Satgas Pangan Mabes Polri yang dipimpin langsung oleh Kabareskrim Komjen Listyo Sigit turun ke daerah melihat beberapa gudang gula di Lampung.

“Secara umum stok yang ada untuk April-Mei harusnya ada,” ungkap Komjen Listyo di gudang Food Station, Komplek Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (18/3).

Dalam sidak tersebut, kata mantan Kapolda Banten ini, menemukan perusahaan gula yang masih memiliki stok 75-100 ribu ton gula.

Stok di perusahaan tersebut tidak terdata oleh Satgas Pangan Polri.

Untuk memenuhi stok gula di ibu kota, Komjen Listyo meminta perusahaan itu menyalurkan 33 ribu ton gula agar harganya turun di Jakarta.(rlc)