Aceh Tamiang : Tribunsatu.com | Datok Penghulu (Kepala Desa) Pekan Seruway ijinkan Excavator (Bekho) melintasi jalan protokol perkotaan di Pekan Seruway. Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Kamis (26/12/2019) tadi sore.

Padahal menurut aturan lalulintas, alat berat tidak boleh jalan atau dikemudikan sendiri, harus memakai trailler untuk memindahkan dari satu lokasi ke lokasi yang lain.

Dialansir Tribunsatu.com dilapangan, Bekho yang melintasi jalan protokol tersebut diberi ijin oleh Datok setempat. Seyogiyanya, meski tidak memakai trailler harus menggunakan mall papan sebagai alas roda rantai pengerak Bekho, agar tidak merusak.

Seorang warga berinisial Ab (45) mengeluhkan Bekho itu disopiri, tidak ditumpangkan ke trailler. Sebab akan merusak permukaan badan jalan, apalagi jarak geser dari satu lokasi ke lokasi lainnya berjarak 350 meter.

“Bukan hanya itu; selain melitas tidak diangkut menggunakan mobil pengangkut juga tanpa menggunakan papan alas, akibatnya badan jalan aspal sepanjang kurang lebih 350 meter rusak tergores terkena roda besi Excavator,” jelasnya.

Hal serupa juga dikatakan TK (36) badan jalan aspal yang rusak terkena roda besi Excavator tersebut bukan hanya badan jalan aspal lama melainkan, badan jalan aspal yang selesai dibangun pada tahun 2018 juga ikut rusak.

"Iya badan jalan pasar mingguan yang dekat lokasi terminal pekan seruway itu juga rusak tergores padahal,aspalnya 2018 lalu selesai diaspal,"katanya.

Menurut keterangan kernet Excavator, mereka berani menyopiri Bekho itu sebab sudah mendapat ijin dari datok. “Ya datok ijinkan kami sopiri bekho ini, datok yang bertanggungjawab,”.

Datok Penghulu saat di konfirmasi mengatakan bahwa, dirinya yang memberi izin bekho tersebut melintas jalan protokol pekan seruway.

"Iya saya yang memberi izin karena mobil pengangkut nya tidak ada dan Excavator itu baru bersihkan perit dibelakang,"kata Basyir Datok Penghulu Pekan Seruway.[Af]