Caption foto. : Sekda Aceh Tamiang, Aceh. Basyarauddin, SH. Memimpin rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten. (foto. : dok, Tribunsatu.com/Syawaluddin)

ACEH TAMIANG, tribunsatu.com | Angka kemiskinan dikabupaten Aceh Tamiang, Aceh; turun pada lever dua persen dari 14,21 persen menjadi 11,98 persen, hal itu terkait dengan naiknya harga komoditi unggulan dipasaran.

Penekanan tersebut, tercipta karena masyrakat sudah mulai kembali bekerja dikebun mereka masing masing, mengingat gairah pasar komoditi kembali normal.

Penegasan itu disampai Sekda Aceh Tamiang, Basyaruddin, SH. Pada rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten (TKPK). Kamis (12/12/2019) kepada wartawan.

Elektabilitas pengangguran bisa ditekan, karena masyarakat sudah mulai melakukan aktifitas pada porsinya masing masing.

Dia mengatakan; bahwa kegiatan rapat tersebut bertujuan untuk mendapatkan masukan dan kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Aceh Tamiang.

Sementara, Kepala Bappeda Rianto Waris mengatakan, data ekonomi makro Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2019 seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Indeks tersebut, terlihat dari tahun 2014 yaitu 66,09% menjadi 68,45% ditahun 2018, begitu juga Indeks Desa Membangun (IDM) mengalami tren positif, di mana tidak terdapat lagi desa sangat tertinggal kecuali Kampung Perkebunan Alur Jambu Kecamatan Bandar Pusaka.

Basyaruddin menambahkan bahwa; dalam arahan dan sambutannya mengatakan, percepatan penurunan angka kemiskinan di Aceh Tamiang, harus dilakukan dengan upaya terencana, terukur, dan berkelanjutan, agar target RPJM tahun 2022 tercapai di angka 11,96%.

“Seluruh OPD terkait dalam Tim ini (TKPK), harus bersinergi dan bersungguh-sungguh untuk mengentaskan kemiskinan di Bumi Muda Sedia ini,” demikian tutupnya. (Syawaluddin).