Kampar – Enam paket pekerjaan di pos anggaran Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kampar anggaran Tahun 2019 ditemukan kekurangan volume.

Keenam paket pekerjaan adalah peningkatan Jalan Koto Baru – Sukamaju, peningkatan Jalan Teratak Buluh – Lubuk Siam, peningkatan Jalan Desa Sawah – Desa Kayu Aro, peningkatan Jalan Sungkinan/Sp, Aspal 08, KM dan Jalan Siabu – Boncah Tampang (SMA Pulau) Aspal 0,45 KM, Peningkatan Jalan Poros Simpang 5 Desa Bukit Sembilan, Jalan Poros Desa Laboy Jaya, Jalan Bukit Payung – Sei Lembu Makmur, Peningkatan Jalan Tuanku Tambusai Desa Kualu.

Diketahui, kontraktor pelaksana peningkatan Jalan Koto Baru – Sukamaju PT. Lutvindo Wijaya Perkasa, dengan kontrak nomor 03.04/KONTRAK/PPK-DAK/PUPR-BJJ/V/2019 tanggal 09 Mei 2019 senilai Rp.10.278.981.800.00, dengan masa pelaksanaan 180 calender sejak 09 Mei 2019 – 04 November 2019. Sementara kontraktor pelaksana peningkatan Jalan Teratak Buluh – Lubuk Siam, PT. Rival Utama – PT. Hasrat Tata Jaya dengan Nomor kontrak 03.05/KONTRAK/PPK-DAK/PUPR-BJJ/V/2019 senilai Rp.7.218.338.100.00. Selanjutnya peningkatan Jalan Desa Sawah – Desa Kayu Aro, dikerjakan PT. Deskindo Riau Mandiri, dengan nomor kontrak 03.01/KONTRAK/PPK-DAK/PUPR-BJJ/V/2019 senilai Rp.4.574.055.900.00.

Lalu peningkatan Jalan Sungkinang/Sp, Aspal 08, KM dan Jalan Siabu – Boncah Tampang (SMA Pulau) Aspal 0,45 KM dilaksanakan CV. Amri Pratama dengan nomor kontrak 03.09/KONTRAK/PPK-WILII/PUPR-BJJ/VII/2019 senilai Rp.2.053.450.000.00. Sedangkan peningkatan Jalan Poros Simpang 5 Desa Bukit Sembilan, Jalan Poros Desa Laboy Jaya, Jalan Bukit Payung – Sei Lembu Makmur dikerjakan CV. Alvaro Jaya Utama dengan nomor kontrak 03.03/KONTRAK/PPK-WILII/PUPR-BJJ/VI/2019 senilai Rp.2.045.483.300.00. Dan terakhir, peningkatan Jalan Tuanku Tambusai Desa Kualu masih yang sama, yakni CV. Alvaro Jaya Utama dengan nomor kontrak 38/KONTRAK/PPK-WIL.IV/BJJ/VI/2019 senilai Rp.1.996.505.000.00.

Kekurangan volume pekerjaan pada OPD anak buah Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto itu adalah Lapis aspal beton (LASTON) AC-WC (Asphat Concrete–Wearing Course).

Menurut catatan LHP BPK, seluruh pekerjaan oleh rekanan tersebut telah dinyatakan selesai 100% dan diserahterimakan (FHO).

“Pekerjaan tersebut dinyatakan selesai 100% dan diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima (BAST ,” tulis BPK.

BPK berpendapat, terjadinya kekurangan volume enam paket pekerjaan lantaran kurangnya tanggung jawab pengawasan Kepala Dinas PUPR Kampar dan kurang optimalnya pengendalian Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

“Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang selaku Pengguna Anggaran kurang optimal dalam memantau pelaksaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya, dan PPK dan PPTK kegiatan yang bersangkutan kurang optimal dalam mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya,” sebut BPK melalui catatan opininya dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan Kabupaten Kampar Tahun 2019.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kampar menyatakan sependapat terkait temuan dan akan segera menindaklanjuti temuan tersebut.

Meski begitu, hingga Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terbit, belum ada catatan BPK menuliskan jika kontraktor sudah melakukan penyetoran kelebihan pembayaran dibalik kekurangan volume pekerjaan ke rekening Kas Daerah.

Kepada Dinas PUPR Kampar, Afdal belum berhasil dimintai keterangan. Saat dihubungi, nomor pribadinya diluar jangkauan.

Begitu juga ketika dimintai keterangan melalui WhatApp dan Short Message Service (SMS). Afdal lagi-lagi belum memberikan keterangan.

Sementara itu Kabid Bina Marga PUPR Kampar, Hanif ketika di konfirmasi via WhatApp, tak kunjung memberikan jawaban. Hanif juga tidak menjawab saat SMS konfirmasi dilayangkan ke nomor pribadinya.

Hingga berita ini di publish, belum ada keterangan resmi dari kedua anak buah Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto tersebut. ***(P24c)