Pekanbaru, Tribunsatu.com (9/8/2019)
Pendiri Gemantara Raya sekaligus Wasekjend DPP dan Ketua DPD Gemantara Raya Provinsi Riau peringati keras Ketua Umum Gema Nusantara Ucup Supriatna atas pengklaimannya lewat KTA Organisasi yang dia pimpinnya terhadap Bendahara DPD Gemantara Raya Provinsi Riau (Firdaus, S.Ag, SH)


Atas klarifikasi Wasekjend DPP Gemantara Raya bersama Bendahara DPD di Pekanbaru Riau hari ini Firdaus, S.Ag, SH menjelaskan bahwa belum ada menerima KTA organisasi yang dimaksud dan memang saya akui bahwa: organisasi Gema Nusantara saya bingung akibat legalitasnya yang berubah ubah,baik AD-ART, logo2, dan status nama kepengurusan jajaran, yang awalnya tingkat Provinsi disebut Bakorda kemudian Ekda.


Firdaus menambahkan bahwa dengan penjelasan Wasekjend DPP, Ketua DPD Gemantara Raya Provinsi Riau (red)maka: saya disini tegaskan bahwa belum saya terima KTA 2 yang dimaksud, sekaligus saya klarifikasi bahwa saya tetap anggota Gemantara Raya dan Pengurus inti di Dewan Pengurus Daerah Provinsi Riau, "Tegas Firdaus,S.Ag, SH.


Bersamaan dengan hal itu, Wasekjend DPP Gemantara Raya yang tidak asing dan juga salah satu aktifis supremasi hukum ini Rudy.S membenarkan hal ini kepada wartawan, sekaligus menyampaikan klarifikasi bahwa pak Firdaus benar bingung selama ini, dan setelah saya menjelaskan kepada beliau bahwa dari awal organisasi yang di pimpin oleh Ucup Supriatna cukup aneh dan membingungkan pertama kali di Riau saya ketuanya Gerakan Masyarakat Nusantara, dan saya sudah mengklarifikasi ini ke Ucup di bulan 12 tahun 2018 dengan Nota Bene akan membubarkan diri dari Organisasi tersebut bilamana surat klarifikasi tidak di jawab sesuai waktu yang ditetapkan, Dan benar saja surat tersebut tidak dibalas.


Rudy menambahkan bahwa anehnya Organisasi itu seperti pemberitahuan Keberadaan Kesbangpol, karena ada yang memakai nama tersebut denga lampiran AD-ART nya, namun beberapa bulan kemudian nama organisasi berubah menjadi Gema Nusantara, termasuk pendiri yang pertama hilang di dalam AD-ART yang baru, dan tidak pernah ada penjelasan terkait perubahan dan hilangnya beberapa pendiri, sehingga di berbagai daerah juga pemberitahuan Keberadaan ada yang memakai AD-ART dan nama organisasi lama dan ada juga Gema Nusantara(perubahan) tanpa pencabutan dan atau rapat 2 pengurus pusat, sehingga Ucup Supriatna sebagai ketua umumnya beroperasi di legalitas ganda dan diduga penuh sabotase.


Belum lagi hal logo awal dan perubahannya yang tidak memiliki perubahan perubahan yang semestinya, dan Bendahara DPD Riau juga di klaim menjadi anggotanya, oleh sebab itu saya sebagai wasekjen Gerakan Masyarakat Nusantara Raya (Gemantara Raya) mengingatkan kepada Ucup Supriatna agar memiliki itikat baik memohon maaf kepada Gemantara Raya, dan saya akan segera menindak lanjuti hal ini bilamana seorang Ucup tidak menggubris pembodohan kepada masyarakat atas hal ini, Tutup Rudy S

(Red)