www.tribunsatu.com
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara - Indeks Berita
 
Menaker Soal Kecelakaan Kerja di Proyek Tol Pekanbaru-Dumai
Minggu, 16-02-2020 - 07:02:00 WIB
TERKAIT:
   
 

Menaker Ida Fauziyah didampingi Gubri Syamsuar, usai memimpin Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2020, di halaman Kantor PTPN V, Jalan Rambutan Pekanbaru, Jumat (14/2/2020). (Foto: Dok MCR)

Pekanbaru - Tribunsatu.com Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi para pekerja harus diutamakan oleh setiap perusahaan. Hal ini disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Ida Fauziyah menanggapi kecelakaan kerja yang menewaskan satu pekerja, Aprianto Manik (23), yang saat itu tengah melakukan  setting alat berat di seksi IV Proyek Tol Pekanbaru-Dumai, Senin lalu (10/2/2020).


Penerapan K3, kata Menaker, harus dilaksanakan di semua perusahaan, termasuk dalam proses pembangunan Tol Trans Sumatera, sebagai pembangunan infrastruktur yang memang tetap diteruskan Presiden Jokowi. 


"Jadi kita minta semua harus tetap hati-hati dan penerapan K3 harus tetap dilaksanakan," kata Menaker ketika ditemui usai memimpin acara Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2020, yang dilaksanakan di halaman Kantor PTPN V, Jalan Rambutan Pekanbaru, Jumat (14/2/2020).


Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) Hutama Karya selaku pengembang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) telah menyampaikan duka cita atas kecelakaan kerja yang menewaskan Aprianto Manik yang merupakan pekerja subkontraktor PT Grant Surya Pondasi (GSP) tersebut.


SEVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan mengatakan, sebelumnya PT HK Infrastruktur (HKI) selaku kontraktor pelaksana pembangunan jalan tol ini telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib dan bersama- sama telah melakukan investigasi lebih lanjut. 


Mengutip informasi dari HKI, bahwa saat ini HKI sedang menanti hasil investigasi dari Disnaker Provinsi Riau terkait hal tersebut.


Fauzan pun menyampaikan kembali keterangan dari Seretaris Perusahaan PT HKI Alfa Haga Rachmady yang mengatakan bahwa kecelakaan tersebut terjadi di lokasi proyek seksi IV Tol Pekanbaru-Dumai yang sedang dikerjakan oleh HKI. 


Kecelakaan kerja ini sendiri berawal dari PT GSP yang hendak memobilisasi alat menuju lokasi pekerjaan. Sesuai prosedur Quality dan Keselamatan HKI, sebelum proses mobilisasi tersebut diwajibkan untuk dilakukan inspeksi bersama oleh HKI, vendor, konsultan dan pemilik pekerjaan untuk menilai kelayakan alat yang akan bekerja. 


"Namun sebelum inspeksi tersebut dilakukan, alat di-setting oleh korban dan terjadilah kejadian yang tidak diinginkan tersebut," jelas Fauzan di Pekanbaru, Kamis  pagi (13/2/2020).


Dalam hal ini, Fauzan juga menegaskan, Hutama Karya sebagai BUMN yang bergerak di industri pengembangan infrastruktur menaruh perhatian lebih pada aspek keselamatan kerja.


"Kami sangat concern dengan penerapan K3 pada setiap lingkungan kerja di Hutama Karya baik di kantor pusat maupun di proyek, terutama di proyek strategis nasional yang melibatkan banyak pihak, ungkapnya. 


Dikatakan, misinya menciptakan  safety culture di lingkungan perusahaan. "Tentu dengan kejadian ini kami akan meminta kontraktor yang terlibat dengan proyek ini untuk mengevaluasi kembali prosedur kerja yang diterapkan oleh vendor/sub-kontraktor mereka," kata Fauzan.


Lebih lanjut Fauzan menyampaikan bahwa Hutama Karya akan transparan dalam menyampaikan perkembangan terkini dari kejadian kecelakaan kerja yang telah 'memakan korban' ini. "Kelanjutannya bagaimana nanti akan disampaikan kembali," ujarnya, seperti dilansir dari laman MC Riau. (Mcr/rat)




 
Berita Lainnya :
  • Menaker Soal Kecelakaan Kerja di Proyek Tol Pekanbaru-Dumai
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Tokoh - Opini - Galeri - Advertorial Indeks Berita
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2020 PT. HESTI TRIBUNSATU PERS, All Rights Reserved