www.tribunsatu.com
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara - Indeks Berita
 
SISWA SMAN 2 KALTENGAH TEMUKAN OBAT SEMBUHKAN KANKER, DAN MENJADI JUARA DUNIA DI KORSEL
Kamis, 22-08-2019 - 07:26:02 WIB
TERKAIT:
   
 

Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani, tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya yang berhasil membuat obat penyembuh kanker dari bahan dasar akar bajakah, di Kemendikbud, Jakarta Pusat, Sabtu (17/8/2019). (sumber foto: Tribunnews.com)


Kalimantan Tengah, Tribunsatu.com Bermula dari informasi yang disampaikan Yazid kepada dua orang teman sekolahnya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurelya Maharani, ketiga siswa SMAN 2 Palangkaraya itu menjadi juara dunia life sains pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, dengan mengungguli 22 negara yang ikut berkompetisi. Informasi tersebut berupa obat penyembuh kanker dengan bahan baku alami berupa batang pohon tunggal, atau dalam bahasa Dayak disebut Bajakah. Tanaman ini dapat ditemukan di hutan Kalimantan Tengah.

Kepada temannya, Yazid mengatakan bahwa ada sebuah tumbuhan di hutan Kalimantan Tengah yang kerap digunakan keluarganya yang bisa menyembuhkan kanker. Bahkan, kanker ganas stadium empat sekalipun.

Selanjutnya, di bawah bimbingan guru biologi di SMAN 2 Palangkaraya, Helita, ketiga siswa itu memutuskan untuk memulai pembahasan awal yang serius mengenai kayu Bajakah. Penelitian diawali dengan uji pendahuluan di laboratorium sekolah.

Penelitian kemudian dilanjutkan dengan uji sampel menggunakan dua ekor mencit atau tikus betina atau tikus kecil berwarna putih yang sudah diinduksi atau disuntikkan zat pertumbuhan sel tumor atau kanker. Sel kanker berkembang di tubuh tikus dengan ciri banyaknya benjolan pada tubuh, mulai dari ekor hingga bagian kepala.

Mereka kemudian memberikan dua penawar atau obat yang berbeda terhadap kedua tikus. Seekor tikus diberikan bawang dayak dalam bentuk cairan yang diminumkan. Sementara tikus lainnya diberikan air rebusan kayu Bajakah.

Helita menerangkan, bahwa “setelah memasuki hari ke 50, mencit yang diberikan air penawar dari bawang dayak mati, sementara mencit yang diberikan cairan rebusan kayu Bajakah tetap sehat bahkan, justru bisa berkembang biak.”

Setelah melalui pembuktian terhadap media uji sampel, maka pada awal bulan Mei 2019, penelitian dilanjutkan dengan memeriksa kadar yang terdapat pada kayu Bajakah melalui uji laboratorium di laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dari hasil uji laboratorium ini diketahui kayu Bajakah memiliki kandungan yang cukup kaya antioksidan, bahkan ribuan kali lipat dari jenis tumbuhan lain yang ditemukan, khususnya untuk penyembuh kanker. Kandungan yang ditemukan itu adalah: fenolik, steroid, tannin, alkonoid, saponin dan terpenoid.

Berdasarkan hasil tertulis uji laboratorium di Universitas Lambung Mangkurat itu, ketiga siswa dibantu guru pembimbing mengolah kayu Bajakah menjadi serbuk teh siap sedu untuk bisa dibawa ke ajang kompetisi yang akan diadakan di Bandung pada 10 Mei 2019.

“Kami sepakat untuk mengikuti lomba Youth National Science Fair 2019 (YNSF) yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Kami bersyukur memenangkan perlombaan tersebut. Bahkan, tak disangka kami menjadi perhatian dan berhasil meraih juara, memperoleh medali emas, dan terbaik se-Indonesia,” terang Helita.

Setelah sukses di Bandung, karya ilmiah dari ketiga siswa tersebut dipilih mewakili Indonesia untuk tampil dalam ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Namun, dalam ajang ini Yazid tidak ikut sehingga diwakili oleh kedua rekannya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurelya Maharani.

Aysa mengatakan dia sempat merasa tidak yakin membawa hasil karya mereka ke tingkat internasional. Namun, mereka tetap berusaha tampil sebaik mungkin.

“Kami tidak menduga akan berhasil meraih juara dunia life sains pada ajang ini. Kami memperoleh medali emas dengan menggeser 22 negara yang ikut berkompetisi saat itu,” jelas Aysa haru bercampur bangga.

Kemenangan tersebut membuat semangat ketiga siswa semakin meningkat. Banyak kenangan dan wawasan yang mereka dapatkan dan menjadi kebanggaan tersendiri karena bisa membawa harum nama Kalimantan Tengah dan Indonesia.

Anggina mengatakan merasa bahagia dapat membantu banyak orang dalam penyembuhan kanker dan dapat membagi informasi tentang kearifan lokal Kalimantan Tengah.

“Kami akan terus berupaya menggali potensi alam lainnya agar Kalimantan Tengah yang kaya sumber daya bisa bermanfaat bagi banyak orang,” ungkap Anggina.

Hingga kini belum ada rencana dari guru pembimbing dan ketiga siswa untuk memproduksi hasil temuan mereka untuk diperjual belikan.

 




 
Berita Lainnya :
  • SISWA SMAN 2 KALTENGAH TEMUKAN OBAT SEMBUHKAN KANKER, DAN MENJADI JUARA DUNIA DI KORSEL
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Tokoh - Opini - Galeri - Advertorial Indeks Berita
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2020 PT. HESTI TRIBUNSATU PERS, All Rights Reserved