Keterangan foto : Kepala Desa Tanjungsari HM.Sugiyanto dan Purwadi (kanan) penasehat Pamsimas Desa Tanjungsari



Kendal, Tribunsatu.com - Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat ( Pamsimas ), merupakan salah satu program kolaburasi dari beberapa kementrian antara Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR), Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa.


Program Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan jumlah fasilitas pada warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan dan pinggiran kota.

Dengan Pamsimas, diharapkan mereka dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

Dari ribuan desa di seluruh Indonesia penerima program Pamsimas salah satu diantaranya yaitu Desa Tanjungsari Kecamatan Rowowosari Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

Merebaknya isu di kalangan masyarakat Desa Tanjungdari dalam beberapa hari ini, yang dipicu oleh dugaan warga adanya mis manajemen dalam pengelolaannya, Selasa (12/3/2019 ), bertempat di ruang Kepala Desa, Tribunsatu bersama dengan beberapa media yang lain, berkesempatan melakukan klarifikasi terkait hal dimaksud.

Kepala Desa Tanjungsari HM.Sugiyanto pada kesempatan tersebut, sangat mengapresiasi atas kedatangan awak media ke desanya yang bertujuan untuk memastikan kebenaran dari rumor negatif yang beredar di kalangan warganya.

Menanggapi permasalahan tersebut HM.Sugiyanto mengatakan jika hal tersebut merupakan sebuah kewajaran dalam sebuah organisasi termasuk dalam pemerintahan.

" Mengingat program Pamsimas belum menjadi usaha yang berorientasi pada keuntungan, maka untuk lebih jelasnya, silahkan meminta keterangan pada pengelola Pamsimas sehingga tidak lagi muncul pandangan yang salah ", tegas Sugiyanto.


Pada kesempatan tersebut Purwadi selaku penasihat program Pamsimas Desa Tanjungsari mengatakan bahwa rumor negatif yang beredar tentang adanya mis manajemen pengelolaan Pamsimas adalah tidak benar adanya.

Purwadi melanjutkan, program Pamsimas di Desa Tanjungsari yang berdiri sejak tahun 2008, masih merupakan program dari pemerintah pusat yang sifatnya lebih condong pada program sosial dan belum menjadi bagian usaha dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

" Setelah program ini berakhir pada 2020, kita merencanakan menggabungkannya dalam BUMdes sebagai usaha yang profit oriented", kata Purwadi.


Sementara itu terkait tarif, Purwadi mengatakan bahwa tarif air minum dari Pamsimas untuk para pelanggan besarannya ditetapkan yaitu untuk biaya beban sebesar Rp.3.000/ bulan, pemakaian air sampai dengan 10 m3 sebesar Rp. 1.000/m3 dan pemakaian air di atas 10 m3 sebesar Rp. 1.500/m3.(pur)